Kendeng

'Ngopi Kamtibmas' ala Majelis Sego Berkat Grobogan

'Ngopi Kamtibmas' Majelis Sego Berkat Grobogan sebulan sekali mengadakan pertemuan membahas persoalan yang muncul di masyarakat (foto: polresgrobogan.com).
'Ngopi Kamtibmas' Majelis Sego Berkat Grobogan sebulan sekali mengadakan pertemuan membahas persoalan yang muncul di masyarakat (foto: polresgrobogan.com).

Ini versi “ngopi dulu” Polres Grobogan di wilayah Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah. Sebulan sekali, kumpul bersama untuk “ngopi dulu”. Polres Grobogan mengadakan “Ngopi Kamtibmas” melalui Majelis Sego Berkat Grobogan.

Oohya! Baca juga ya: Kopi Dulu, Hidup Santai di Indonesia yang Dicatat Penulis Inggris

“Ini sarana komunikasi informal antara Forkopimda, organisasi perangkat daerah, ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas, membahas segala persoalan di masyarakat berikut solusinya. Forum yang positif,” ungkap Ketua KPU Grobogan Agung Sutopo, Sabtu (29/7/2023). Kesepakatan-kesepakatan di forum ini kemudian dibawa ke rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah untuk dibuatkan keputusan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pada “Ngopi Kamtibmas” Majelis Sego Berkat, Selasa (25/7/2023) malam, Agung menyampaikan update tahapan Pemilu 2024. Di dalamnya, Agung menyampaikan juga permintaan bantuan dari berbagai tokoh agama dan masyarakat untuk ikut mencegah beredarnya hoaks-hoaks terkait dengan pemilu yang bisa memecah belah persatuan.

Bahasan utama “Ngopi Kamtibmas” Selama malam itu adalah persiapan peringatan Proklamasi Kemerdekaan. Forum ini, menurut Pendeta Yohanes Rapsudia, untk menjaga kerukunan dan ketenteraman serta menepis isu-isu yang memecah belah di Grobogan. “Disepakati hiburan malam tidak boleh ada dangdutan karena sering menimbulkan tawuran. Ini usulan datang dari ormas keagamaan dan kemudian dibahas bersama,” jelas Yohanes Rapsudia, ketua Badan Musyarawah Antar-Gereja (Bamag) Grobogan, yang juga tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Grobogan.

Selama ini, "Ngopi Kamtibmas" Majelis Sego Berkat memabhas persoalan yang hangat di masyarakat setiap bulannya. Tempat acara berpindah-pindah, karena tuan rumah digilir. “Slogannya budhal ndredheg mulih wareg (berangkat gemetaran karena lapar, pulang kenyang), karena di setiap pertemuan yang kebagian menjadi tuan rumah biasa mengundang pedagang kali lima untuk menyediakan makanan dan minuman. Ada mi kopyok, mi goreng, nasi goreng. Bisa makan sekenyangnya,” ujar Rapsudia.

Majelis Sego Berkat dirintis oleh Polres Grobogan yang disambut baik oleh berbagai kalangan. “Dalam menciptakan situasi kamtibmas, tak lepas dari peran serta dan dukungan warga masyarakat dalam membantu tugas-tugas kepolisian,” ujar kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan, seperti dikutip polresgrobogan.com.

Kepala Kemenag Grobogan Fahrur Rozi mengakui, Ngopi Kamtibmas Majelis Sego Berkat bisa meningkatkan sinergi ulama, umaro, dan tokoh agama di Kabupaten Grobogan dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul di masyarakat. Para ulama dan tokoh agama memiliki peran penting di dalam masyarakat. “Apalagi banyak sekali hoaks bersebaran di tengah masyarakat. Oleh sebab itu peran ulama dan tokoh agama sangat penting di sini,” kata Fahrur Rozi seperti dikutip grobogan.kemenag.go.id.

Priyantono Oemar

Berita Terkait

Image

Romawi Kirim 20 Ribu Keluarga ke Jawa, Begini Nasibnya Sebelum Aji Saka Setop Wabah