Pitan

Ada Lukisan Imam Bonjol di Museum Imam Bonjol, Ternyata Karya Mantan Kapolri Hoegeng Tahun 1956

Lukisan Tuanku Imam Bonjol karya Hoegeng sewaktu masih menjadi kabareskrim pada 1956.
Lukisan Tuanku Imam Bonjol karya Hoegeng sewaktu masih menjadi kabareskrim pada 1956.

Kami bertemu Jaafar di lokasi bencana di Nagari Limo Koto, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat. Sehabis makan siang, Kepala Bagian Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman itu lantas mengajak kami, rombongan Posko Jenggala dan Kelompok Kemanusiaan Tilatang Kamang, ke Museum Imam Bonjol. Jaafar kenal baik dengan Andi Sahrandi, koordinator Posko Jenggala, yang membantu membersihkan lumpur di Limo Koto.

Begitu masuk Museum Imam Bonjol di Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, mata langsung tertuju pada lukisan hitam putih berpigura besar. Ukurannya 89 x 134 cm. "Ini lukisan Pak Hoegeng tahun 1956," jelas Deny Yoshendri, staf Museum Imam Bonjol, Jumat (21/7/2023) siang.

Di kanan bawah lukisan terlihat jelas tanda tangan Hoegeng, mantan kapolri. Lukisan di buat di atas papan yamg dulu biasa dipakai sebagai tutup baguan belakang pesawat televisi atau radio. Pada 1990, kekuarga Djamaludin di Medan menyerahkan lukisan ini ke Museum Imam Bonjol. Keterangan ini ditulis di bagian belakang lukisan. "Pak Djamaludin adalah teman Pak Hoegeng yang mendapat lukisan ini dari Pak Hoegeng," jelas Deny.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Deny menjelaskan, pihak museum dihubungi keluarga Hoegeng pada 2021. Tujuannya untuk restorasi lukisan.

Priyantono Oemar