Lincak

Rudy Hartono Dijauhkan dari Media Sebelum Kalah di All England, Kenapa?

Memukul kok adalah keahlian Rudy Hartono. Ia menjadi juara All England sejak 1968 hingga 1974. Pada 1975 ia dijauhkan dari media dan keluarga selama All England berlangsung. Di final ia bertanding dengan Svend Pri. Ia pernah kalah dari Svend Pri di Piala Thomas 1974. Sumber: antara/republika

Pada 1975, tim bulu tangkis Indonesia berangkat ke Inggris dengan tekad meraih juara All England yang kedelapan kalinya untuk tunggal putra. Apa kata Rudy Hartono setelah bertanding dengan pemain Denmark Svend Pri di final?

Rudy Hartono pertama kali meraih juara All England pada 1968 di usia 18 tahun. Berturut-turut kemudian selalu juara hingga 1974, belum pernah kalah.

Pada 1975 berkeinginan menjadi juara lagi, sehingga mengalahkan rekor sebelumnya, juara All England tujuh kali: pemain Denmark, Erland Kops. Untuk tujuan itu, Rudy Hartono dijauhkan dari media dan keluarga serta teman selama di All England.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tak boleh ada yang mengganggunya. Maka, permintaan wawancara dari media pun ditolak, teman dan keluarga di London yang ingin bertemu pun dicegah.

“Kembalilah setelah pertandingan terakhir.” Begitu kata Wakil Ketua PBSI Johan Tambunan kepada mereka.

Pada 1968, untuk pertama kalinya Rudy Hartono menjuarai All England. Ia mengalahkan juara All England 1968, Tan Aik Huang dari Malaysia, dengan skor 15-12 dan 15-9.

Tan Aik Huang dalam empat tahun terakhir saat itu merupakan finalis berturut-turut. Ketika bermain dengan Rudy Hartono, ia harus mengimbangi permainan reli-reli panjang dari Rudy yang dikombinasi dengan dropshot.

Tan Aik Huang sering membuat kesalahan. Pada momen-momen penting, pukulan koknya nyangsang di net atau keluar lapangan.

Pada 1975, tim Indonesia beranggotakan 22 orang: 17 pemain dan lima pendamping, termasuk dokter dan tukang pijat.

Selain Rudy Hartono, pebulu tangkis Indonesia yang masuk putaran final di All England kali ini ada Imelda Wigoena dan Theresia Widiastuti di ganda putri. Tapi di final, mereka kalah dari pemain ganda putri Jepang dengan rubber set.

Di ganda putra ada Tjun Tjun dan Johan Wahyudi. Mereka di final menang atas ganda putra Indonesia juga: Christian dan Ade Chandra.

Tjun Tjun juga bermain di tunggal putra, tapi di semifinal kalah telak dari Svend Pri dari Denmark. Svend Pri menang 15-5 dan 15-0.

Rudy Hartono maju ke babak final setelah mengalahkan Flemming Delfs dari Denmark. Tapi, keinginan Rudy dan Indonesia untuk bisa delapan kali juara All England dikandaskan oleh Svend Pri.

Pada Piala Thomas 1974, Svend Pri juga mengalahkan Rudy Hartono. Tapi saat itu, Piala Thomas tetap direbut oleh Indonesia. Tim Piala Thomas Indonesia menang 8-1 atas tim Denmark.

Di All England 1975, Rudy Hartono kalah dari Svend Pri dengan skor 11-15 dan 14-17. “Kekalahan saya akan merangsang bulutangkis di Indonesia,” kata Rudy Hartono setelah kalah dari Svend Pri seperti dikutip koran Belanda Trouw, edisi 24 Maret 1975.