Lincak

Sejak Kapan Yesus Kristus Diperkenalkan di Indonesia sebagai Isa Almasih?

Kitab Perjanjian Baru yang diterbitkan di Belanda pada 1901 menggunakan bahasa Melayu, nama Yesus Kristus dimelayukan menjadi Isa Almasih.
Kitab Perjanjian Baru yang diterbitkan di Belanda pada 1901 menggunakan bahasa Melayu, nama Yesus Kristus dimelayukan menjadi Isa Almasih.

Koran Belanda, De Nederlander, pada edisi 7 Juni 1922 dalam kolom “Kolonien” menurunkan kabar berjudul “Brieven uit Nederlandsch-Indie” (Surat dari Hindia-Belanda). Dalam tulisan itu diungkapkan adanya perdebatan di kalangan misionaris mengenai penyebutan Yesus Kristus dalam tulisan-tulisan berbahasa Jawa, Melayu, dan lainnya.

Oohya! Baca juga: Wafatnya Isa Almasih dan Kenaikan Isa Almasih, Benarkah Secara Bahasa Iman?

Banyak yang mendukung untuk tetap menyebutnya Yesus Kristus, tetapi nama ini tidak cukup dikenal di penduduk pribumi yang Muslim. Sementara, nama Isa Almasih sudah cukup lama digunakan sebagai pengganti penyebutan Yesus Kristus di kalangan pribumi, kendati Injil tidak mengenal nama Isa Almasih. Nama Isa Almasih adalah nama nabi yang dikenal di kalangan Muslim.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pernyataan itu benar adanya, karena pada 1901 sudah terbit kitab berbahasa Melayu di Amterdam menggunakan nama Isa Almasih, kitab itu, dalam bahasa Belanda menggunakan Heer Jezus Christus: Wasijat Jang Beharoe Ija-Itoe Segala Kitab Perdjandjian Beharoe Ataw Indjil Toehan Kita Isa Almasih.

Buku Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde van Nederlandsch-Indie yang terbit tahun 1879, mencantumkan di daftar pustakanya, Kitab Wasiat Jang Beharoe, Ija-Itoe Segala Kitab Perdjandjian Beharoe Ataw Indjil Toehan Kami Isa Almasih, terbitan tahun 1870.

Maka, muncullah istilah-istilah “Wafatnya Isa Almasih” dan “Kebangkitan Isa Almasih” atau “Kenaikan Isa Almasih”. Padahal, dalam iman Islam, Nabi Isa Almasih tidak wafat.

Di koran-koran Belanda yang masih terbit di Jakarta pada 1950-an, banyak iklan yang menyebut “memperingati Wafatnya Isa Almasih” dan “memperingati Kenaikan Isa Almasih”. Tercatat, Java Bode pada 7 April 1955 memuat programa RRI Jakarta dengan dua istilah: Pertama: Memperingati Hari Wafat Tuhan Jesus” dan “Memperingati Wafatnya Isa Almasih”.

Priyantono Oemar

Oohya! Tulisan ini diberi tambahan informasi (mengenai Kitab Perjanjian Baru dalam bahasa Melayu yang terbit pada 1870, sudah mencantumkan nama Isa Almasih) pada 10 April 2023.