Anekdot Bahasa, Gara-gara Salah Ucap "Lagi" Jadi "Laki"
Seorang perempuan Belanda salah eja kata Melayu. “Lagi” ia ucapkan “laki”. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mencatat “lagi” sebagai “tambah sekian”. Sedangkan “laki” sebagai “pria”. Yang terjadi kemudian, seperti digambarkan oleh majalah Sin Po edisi 22 Mei 1926 di halaman 946 dengan judul “Minta satoe laki!”:
Satoe prempoean Blanda totok ada tinggal di hotel. Pada soeatoe hari selagi minoem bier ia panggil djongos hotel.
P.B: „Jongos, minta satoe laki” (ia maoe bilang „Satoe lagi”). Itoe djongos laloe masoek dimana satoe kamarnja Blanda lelaki serta bilang: „Toewan dipanggil sama itoe prampoean jang selagi minoem bier.
Toewan: „Baek."
Ia lantas mengamperi bersama djongos itoe, tapi baroe sadja itoe djongos mendeketin, ia sigra ditanja „Mana biernja?’’ Si djongos laloe masoek dan ambilin lagi satoe botol bier itoe. Lantaran maloe toewan itoe poera-poera tida taoe dan dengen tindakan pandjang laloe kaloewar.
Oohya! Baca juga ini ya: Anekdot Bahasa Ibu, Kenapa Disebut Bahasa Ibu?
Ma Roejan