Lincak

Mengenal Kopi Toratima dari Pipikoro, Kopi Apa Itu?

Yonatan Tari, menunggu panen.
Yonatan Tari, menunggu panen.

Apa itu kopi toratima yang diperkenalkan oleh petani kopi Pipikoro, Kabupaten Sigi?

Sudah pernah mencicipi kopi toratima? Kopi ini adanya di Kecamatan Pipikoro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Saat ini, toratima dijadikan nilai jual bagi Pipikoro. Toratima merupakan sebutan untuk biji kopi yang dilepeh oleh kelelawar, tupai, dan tangali. Binatang-binatang ini akan memilih buah kopi matang yang bagus untuk dimakan kulitnya, lalu melepeh bijinya. Para petani kopi di Pipikoro memilih menanam kopi robusta, karena dianggap lebih tahan dari serangan hama.

Nah, biji-biji yang dibuang inilah yang kemudian dipunguti oleh petani kopi. Mereka akan jongkok di bawah rerimbunan pohon kopi, mencari biji-biji yang berserak di bawahnya. Dalam sehari, dari pukul 08.00-14.00, bisa mendapat empat kilogram biji kopi yang dilepeh binatang malam.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Oohya! Sudah tahu belum arti toratima?

Kata petani kopi yang juga mantan kepala desa Mapahi, Kecamatan Pipikoro, Yonatan Tari, tora artinya dipungut, tima artinya memungut. Biji-biji toratima itu akan dipisahkan dari yang lainnya, lalu dikemas sendiri untuk dijual dengan merek kopi toratima.

Pengolahannya pun dengan cara ditumbuh setelah disangrai. Menurut para petani di Pipikoro, kopi yang ditumbuk aromnya memampat di bubuk kopi karena tumbukan itu. Berbeda dengan jika digiling, aroma kopi akan menguar. Mereka biasa menyangrai dengan dicampur jahe merah.

Priyantono Oemar