Pitan

Perlawanan Perempuan yang Paling Ampuh Itu adalah Solidaritas Persaudaraan

Lebih dari 130 perempuan dari 65 negara hadir di pertemuan internasional World March of Women (WMW) di Ankara, Turkiye.

Ada 132 perempuan dari 65 negara berkumpul di Ankara, Turkiye, pada 5-12 Oktober 2023. Dari kawasan Asia-Oceania, dipilih perwakilan untuk menjadi anggota International Committee (IC) World March of Women (WMW).

Mereka adalah Dinah Soka Handinah dari Indonesia, Daya Laxmi Shrestha dari Nepal, dan Oriane Trolue dari Kaledonia Baru. Selain itu dipilih juga substitute yaitu Jean Enriquez dari Filipina dan Asma dari Pakistan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mereka akan bekerja sampai enam tahun ke depan. Terpilih juga anggota IC dari kawasan lain, yaitu Amerika, Eropa, Afrika, dan Timur Tengah-Afrika Utara.

Oohya! Baca juga ya:

Legenda Grobogan, Aji Saka dan Aksara Jawa Ciptaannya yang Membuat Pribumi Dipenjara oleh Belanda

Pada pertemuan internasional WMW yang ke-13 itu, mereka merayakan sejarah dan semakin banyaknya perempuan muda dan negara-negara baru yang bergabung dengan WMW. Gerakan WMW lahir pada 1998.

“Nasi dan roti untuk mengakhiri kelaparan perempuan, dan mawar untuk mendukung perempuan menjalani kehidupan yang damai dan bahagia. Itulah slogan yang mendasari gerakan World March of Women (WMW) sejak 25 tahun yang lalu,” ujar Dinah Soka Handinah dalam rilisnya, Ahad (15/10/2023).

Saat mereka berkumpul di Ankara, beban konflik di Afrika masih ada, dampak krisis di kawasan Asia-Oceania masih terasa, konflik Israel-Palestina masih terus berlangsung. Namun, mereka bertekad terus berjuang penuh suka cita dan solidaritas.

Pertemuan World March of Women (WMW) di Turkiye. Bagi WMW, solidaritas persaudaran merupakan perlawanan perempuan yang paling ampuh.

Oohya! Baca juga ya:

Mengapa Relawan Projo Memilih Deklarasi Dukung Prabowo di Pinggir Jalan?

“Solidaritas persaudaraan adalah perlawanan perempuan yang paling ampuh,” ujar Dinah.

Dinah menjelaskan, WMW menyoroti sifat global dari krisis sistemik yang dihadapi dunia, yang merampas hak dan sumber daya perempuan. Krisis iklim dan pencemaran atas tanah dan air memakan korban jiwa yang sama besarnya dengan yang diakibatkan oleh perang.

“Maka kami memutuskan bahwa WMW akan berbaris melawan perang dan kapitalisme demi kedaulatan rakyat dan kehidupan yang baik,” kata Dinah. Hal itu dilakukan demi kedaulatan rakyat dan kehidupan yang lebih baik.

Pendekatan WMW terhadap kehidupan yang baik didasarkan pada makna tradisional di masing-masing kawasan. Pendekatan itu mengedepankan kehidupan kolektif dan komunitas yang selaras dengan alam.

“Jadi, mencapai kehidupan yang baik bagi semua orang di seluruh dunia adalah salah satu tujuan ekonomi feminis yang kami usulkan,” ujar Dinah. WMW bertujuan untuk membangun kedaulatan rakyat atas wilayah, sumber daya energi, ekonomi, dan budaya.

Selama mengadakan pertemuan di Ankara, WMW sedang berduka. Aktivis seumur hidup WMW Nalu Faria yang bekerja di Brasil meninggal dunia sehari sebelum pertemuan dimulai.

Oohya! Baca juga ya:

Dalam Setahun Penduduk Grobogan Berkurang 90,9 Persen, Asisten Residen yang Perbaiki Keadaan Justru Dimutasi

Pada Ahad (8/10/2023) diadakan momen penghormatan untuk Nalu Faria, Delegasi dari seluruh kawasan WMW mengambil bagian dalam momen penghormatan khusus itu.

Ma Roejan