Pitan

Pernah Jadi Plonco dan Dapat Pertanyaan Brain Teaser? Jangan Disepelekan!

Mengacungkan kepalan tangan di sela acara Kroeg PMB ANgkatan 1975-1983. Dalam kepalan tangan itu ibu jari yang dijepit jari telunjuk dan jari tengah. Bagaimana Anda menjawab ketika mendapat pertanyaan dengan simbol ini? Jangan disepelekan ya jika mendapat pertanyaan brain teaser alias asah otak ini. Sumber: pmb

Ini biasa dilakukan saat perploncoan. Awalnya, plonco di Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB) itu diberi pertanyaan yang runut, tentang dunia kemahasiswaan misalnya, atau yang ringan-ringan tentang keluarga dia, misalnya. Setelah plonco larut, tiba-tiba diajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang random, semisal: lebih dulu telur apa ayam?

Hal-hal begini juga sering kami lakukan saat melakukan tes wawancara calon wartawan. Setelah mendapat pertanyaan runut, tiba-tiba diajukan pertanyaan random untuk asah otak (brain teaser): “Kamu pernah melakukan ini nggak?” Jangan disepelekan jika mendapat pertanyaan asah otak ini.

Si penanya memperlihatkan tangan yang mengepal dengan ibu jari muncul di antara jari telunjuk dan jari tengah. Simbol ini, di Romawi disebut mano in fica.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Banyak yang kaget dan tersipu. Ada yang menjawab tidak pernah, ada yang tegas-tegas sering melakukannya. Yang menjawab tidak pernah, ternyata ia persepsi mano in fica itu sebagai aktivitas bersetubuh.

Yang menjawab sering melakukan karena ia menganggap lelucon. Ia pun memperlihatkan kepalan tangannya dengan ibu jari yang dijepit jari telunjuk dan jari tengah itu. “Begini kan Pak? Sering Pak.”

Tapi ketika ditanya apa makna simbol itu, ia tak bisa menjawabnya. Ada yang menjawab ia pernah melihat dalam pertunjukan wayang orang, Werkudara selalu berpose tangan mengepal dengan ibu jari yang dijepit jari jelunjuk dan jari tengah.

Kadang diberi permintaan random kepada calon wartawan untuk bernyanyi. Di akhir wawancara, kami selalu menjelaskan pertanyaan random dan permintaan bernyanyi itu.

Bahwa menjadi wartawan tidak boleh berasumsi, melainkan harus mencari bukti berupa data dan fakta. Memaknai simbol mano in fica sebagai kegiatan bersetubuh adalah asumsi. Sebab, makna yang sebenarnya bukan itu.

Bernyanyi? Ada banyak kegiatan santai yang harus diikuti wartawan, untuk mendapatkan berita. Tiba-tiba panitia mendaulat wartawan untuk bernyanyi di panggung. Dalam kasus liputan investigasi, ada wartawan yang mendapatkan penjelasan eksklusif dari orang yang susah dicari saat mereka bernyanyi di tempat karaoke.

Mendapat pertanyaan random berupa brain teaser di perploncoan sungguh beruntung. Melatih asah otak sehingga terdorong untuk selalu berpikir kreatif.

Biasanya, plonco menjadi gelagapan ketika mendapatkan pertanyaan random brain teaser itu. Sama gelagapannya, ketika misalnya, disuruh memilih: cium kaki senior atau buku sucinya disobek-sobek.

Buku suci adalah buku catatan perkenalan yang akan menentukan jumlah nilai yang mereka peroleh untuk lulus perploncoan atau tidak. Jika buku suci disobek-sobek, otomatis mereka tidak punya bukti jumlah senior yang sudah membubuhkan tanda tangan sebagai sudah berkenalan dengannya. Jadinya, mereka gelagapan.

Setelah diam sejenak, ada yang memilih cium kaki. Ada juga yang memilih disobek-sobek saja bukunya, sebab ia bisa menyatukan kembala lembaran-lembaran yang telah disobek.

Berita Terkait

Image

Begini Aksi Peduli Lingkungan Murid Kelas 1 SMAN 1 Ngamprah Bersama PMB

Image

Murid SMAN 1 Ngamprah dan PMB Tebar Ikan Emas di Lubuk Curug Bugbrug

Image

35 Tahun Gerbang Brandenburg Dibuka dan Kenangan Perploncoan PMB