Pitan

Sudah Ber-SNI, Sepatu Pengaman Produksi Cikupa Dipakai Pekerja di Asia Tenggara dan Australia

Sepatu pengaman ber-SNI produksi PT Alasmas Berkat Utama, Cikupa, Tangerang, Banten, telah dipakai oleh pekerja di negara-negara Asia Tenggara dan Australia (foto: humas bsn).
Sepatu pengaman ber-SNI produksi PT Alasmas Berkat Utama, Cikupa, Tangerang, Banten, telah dipakai oleh pekerja di negara-negara Asia Tenggara dan Australia (foto: humas bsn).

Berdiri di kawasan industri Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, PT Alasmas Berkat Utama memproduksi merek sepatu pengaman: Krushers, Aetor, Kamu, dan Inservice. “Sepatu pengaman menjadi satu perlengkapan yang wajib digunakan karena, bagaimanapun, risiko yang mengenai pada kaki akan berakibat fatal,” ujar Factory Manager PT Alasmas Berkat Utama, Usman Wang, di Cikupa, Tangerang, Selasa (26/7/2023).

PT Alasmas Berkat Utama di awal berdirinya, 20 tahun lalu, hanya memproduksi sepatu pengaman dengan merek Krushers. Produk tersebut dipasarkan secara lokal oleh Berkat Niaga Dunia - Berkat Safety tidak hanya di wilayah Indonesia, melainkan juga ke negara0negara di Asia Tenggara dan Australia.

Menurut Usman Wang, sepatu pengaman memberikan perlindungan kepada pekerja dari berbagai risiko. Antara lain perlindungan dari risiko tertimpa benda keras, risiko menginjak benda tajam, risiko menghadapi jalanan terjal, dan perlindungan dari risiko terkena cipratan cairan yang berbahaya. Itu sebabnya, PT Alasmas Berkat Utama juga menerapkan SNI. Dengan begitu, para pekerja di negara-negara pengimpor, yaitu Asia Tenggara dan Australia, menggunakan sepatu pengaman dari Cikupa yang sudah ber-SNI itu.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Namun, sepatu pengaman yang baik tak hanya bisa melindungi, melainkan juga bisa memberikan kenyamanan. Kenyamanan dapat meningkatkan produktivitas pekerja. Alasmas telah mengembangkan inovasi untuk kenyamanan produk sepatu pengaman berupa penggunaan bahan dan desain yang membuat pengguna merasa aman dan nyaman. Berat sepatunya sangat ringan untuk hitungan sepatu pengaman, model resleting tidak merepotkan pengguna ketika menyimpulkan tali sepatu. Sepatunya juga antiair sebatas tinggi sepatu.

Diperlukan berbagai inovasi dan penerapan standardisasi produk sepatu pengaman agar produk yang dihasilkan benar-benar bisa menjamin keselamatan penggunanya. Para pekerja di bidang pertambangan, migas, konstruksi, manufaktur/pabrikan, kimia, farmasi, transportasi, serta usaha restoran dan penginapan, menurutnya, sangat cocok untuk mengggunakan produk sepatu pengaman yang aman dan nyaman.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama dan Layanan Informasi Badan Standardisasi Nasional (BSN), Zul Amri, mengatakan, sebagai upaya perlindungan kepada konsumen, maka BSN menetapkan SNI Sepatu Pengaman. BSN mengharapkan, SNI ini dapat diterapkan oleh para pelaku usaha sepatu pengaman, karena SNI Sepatu Pengaman telah diberlakukan secara wajib oleh Kementerian Perindustrian.

SNI yang ditetapkan BSN adalah SNI 8877:2023 Sepatu Pengaman hasil revisi dari SNI 8877:2021. Sedangkan SNI 8877:2021 merupakan revisi dari SNI 8877:2020 yang merupakan gabungan dari tiga SNI, yaitu SNI 0111: 2017 Sepatu Pengaman dari Kulit dengan sol karet cetak vulkanisasi, SNI 7037:2017 Sepatu Pengaman dari kulit dengan sistem jahit, dan SNI 7079: 2017 Sepatu Pengaman dengan sol polimer.

Priyantono Oemar

Berita Terkait

Image

Dari 69 Penerima SNI Award Ada Dua Universitas Muhammadiyah, Kampus Anda Dapat Juga?

Image

Jangan Terlewat, UMKM Penerap SNI Berbagi Cerita di Peringatan Bulan Mutu Nasional 2024

Image

Banyak Kebakaran, BSN Turun ke Jalan Kampanyekan Pentingnya Produk Ber-SNI