Lincak

Kampung Halaman Tuanku Imam Bonjol Diterjang Banjir

Kelompok Kemanusiaan Tilatang Kamang membersihkan karpet mushala di kampung halaman Tuanku Imam Bonjol.
Kelompok Kemanusiaan Tilatang Kamang membersihkan karpet mushala di kampung halaman Tuanku Imam Bonjol.

Pulang dari Jorong Sigiran di tepi Danau Maninjau, Kamis (20/7/2023), Kelompok Kemanusiaan Tilatang Kamang mendapat informasi banjir di Bonjol, Pasaman, Sumatra Barat. Camat Bonjol Farid Muhammad Ali yang memberi informasi.

Informasi ini kemudian diteruskan ke Koordinator Posko Jenggala Andi Sahrandi yang lantas menyanggupi permintaan bantuan membersihkan lumpur. Di Maninjau, Kabupaten Agam, Posko Jenggala dan Kelompok Kemanusiaan Tilatang Kamang bekerja sama dengan Puskesmas Maninjau mengadakan pengobatan gratis di empat titik untuk korban longsor sejak Rabu (19/7/2023). Jumat (21/7/2023) pagi berangkat ke kampung halaman Tuanku Imam Bonjol itu dengan membawa genset, sekop, dan sapu.

Relawan Posko Jenggala sedang membersihkan lumpur di tempat wudu Mushala Nurul Iman Nagari Limo Koto, Bonjol, Pasaman.
Relawan Posko Jenggala sedang membersihkan lumpur di tempat wudu Mushala Nurul Iman Nagari Limo Koto, Bonjol, Pasaman.

Batang Aia Dareh (Sungai Air Deras) meluap pada Rabu (19/7/2023) malam. Aor menerjang Nagari Limo Koto, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, tak jauh dari Museum Imam Bonjol di garis Khatulistiwa. Rabu itu, hujan deras mulsi pukul 16.00. Pukul 28.00 berhenti, lalu pukul 19.00 hujan lagi. "Mulai pukul 20.30, air sudah mulai masuk nagari, sehingga warga mengungsi ke gedung SD," kata Wali Nagari Limo Koto Ismed Junaidi, Jumat siang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pohon duren dan pohon kelapa milik diterjang arus, lalu terbawa arus. Batang kelapa menyangkut di bebatuan dekat tempat wudu mushala. Batang-batang kayu banyak yang masuk ke nagari. Lumpur yang tertinggal di rumah warga cukup tebal. Ada 34 rumah yang rusak dan 50 keluarga mengungsi ke gedung SD," ungksp Ismed.

Akar pohon kelapa yang terbawa arus (kiri) tersangkut di batu sungai.
Akar pohon kelapa yang terbawa arus (kiri) tersangkut di batu sungai.

Jumat, Posko Jenggala, Kelompok Kemanusiaan Tilatang Kamang, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman membersihkan lumpur dari lingkungan mushala dan rumah warga. Camat Bonjol Farid Muhammad Ali dan Kapolsek Bonjol Iptu Repaldi ikut membersihkan lumpur.

Camat Bonjol Farid Muhammad Ali (kiri, berkaus abu-abu) dan Kapolsek Bonjol Iptu Repaldi (berseragam polisi) ikut membersihkan Mushala Nurul Iman.
Camat Bonjol Farid Muhammad Ali (kiri, berkaus abu-abu) dan Kapolsek Bonjol Iptu Repaldi (berseragam polisi) ikut membersihkan Mushala Nurul Iman.

Ismed menjelaskan, sudah setahun warga minta revitalisasi sungai setelah terjadi banjir pada Mei 2022, tapi tak juga dilakukan. Beberapa warga menyebutkan, banjir kali ini lebih besar dari banjir Mei 2022. Jumat siang tetlihat beberapa staf dari Dinas Pekerjaan Umum Pasaman datang di lokasi melakukan pengukuran.

Priyantono Oemar