Pojok Lincak, Bahasa Asing di Ruang Publik Perlu Terus Ditata
Pojok Lincak
Menyusuri Thamrin-Sudirman, Jakarta, pada malam hari, terasa nyaman. Trotoar luas, orang berlalu lalang sekehendak hati tidak mengganggu orang lain. Mau berjalan cepat, mau santai sambil balas pesan di ponsel, tak ada yang terganggu. Di trotoar sempit, berjalan lambat karena balas pesan di ponsel, bisa menghalangi laju orang tang berjalan di belakangnya. Lampu jalanan juga terang, berbeda dengan kondisi Rasuna Said Kuningan yang memiliki beberapa terminal untuk kereta rel mono. Gelap.
Bang Lawi ingat, penataan trotoar di Thamrin-Sudirman sudah dirancang sejak 1990an, ternyata perlu waktu lama untuk menuntaskannya. Semoga trotoar di ruas jalan lain di berbagai wilayah Jakarta bisa dilebarkan semua, sehingga orang berbondong-bondong pindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan publik. Yang perlu dibenahi juga, penggunaan bahasa asing yang tidak sesuai aturan. Di Thamrin-Sudirman masih ada penggunaan bahasa asing tang tidak sesuai aturan.
Bang Lawi