Pitan

Hari Keamanan Pangan Dunia, FAO: Standardisasi Pangan Menyelamatkan Nyawa Anak-Anak

Ayam tiren.  Produk makanan yang terkontaminasi tidak aman dikonsumsi. FAO menyebutkan, setiap tahun ada satu dari 10 anak di dunia jatuh sakit akibat mengonsumsi makanan terkontaminasi (foto:  republika). 
Ayam tiren. Produk makanan yang terkontaminasi tidak aman dikonsumsi. FAO menyebutkan, setiap tahun ada satu dari 10 anak di dunia jatuh sakit akibat mengonsumsi makanan terkontaminasi (foto: republika).

Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, FAO, mengingatkan pentingnya standardisasi pangan. Hal itu penting untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal, Selasa (6/6/2023), mengungkapkan, angka statistik mengenai orang yang jatuh sakit akibat makanan yang terkontaminasi cukup mengkhawatirkan. Ternyata, satu dari sepuluh orang di dunia jatuh sakit setiap tahun akibat makanan terkontaminasi. Hal ini terjadi di setiap negara. Lebih dari 200 penyakitberkaitan dengan konsumsi makanan yang terkontaminasi.

"Kita harus bekerja sama untuk melindungi populasi rentan, terutama anak-anak di bawah usia lima tahun, yang menjadi korban dari kontaminasi makanan ini," tekan Aryal. Fakta menunjukkan, anak-anak merupakan salah satu yang pertama kali terkena penyakit akibat kontaminasi makanan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Berkaitan dengan pertumbuhan populasi, urbanisasi, perluasan lahan permukiman, dan perubahan iklim, maka menyambut Hari Keamanan Pangan Dunia yang dirayakan Rabu (7/6/2023), FAO mendesak para pembuat kebijakan, praktisi, dan investor untuk memberi prioritas pada produksi dan konsumsi pangan yang aman dan berkelanjutan demi kehidupan yang sehat.

"Dengan menjaga standar keamanan pangan yang tinggi, kita dapat menyelamatkan nyawa dan memastikan rantai pasokan pangan yang lebih aman," ujar Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal, Selasa (6/6/2023).

Hari Keamanan Pangan Dunia 2023 mengambil tema "Standardisasi Pangan Menyelamatkan Nyawa". Tema ini dipakai dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang peran kritis standardisasi pangan dalam melindungi konsumen dan mempromosikan perdagangan pangan yang adil.

"Mempromosikan keselamatan pangan membuat perbedaan. Melalui upaya yang sungguh-sungguh dari pemerintah, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk sektor swasta, kita melihat peningkatan kesadaran tentang keamanan pangan, yang sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," tambah Aryal.

Peran Indonesia dalam Komisi Codex Alimentarius

Terkait dengan standardisasi makanan, Indonesia secara aktif berpartisipasi dalam kerja Komisi Codex Alimentarius, yaitu badan pengatur standar pangan internasional yang didirikan oleh FAO dan WHO. FAO menilai, pemerintah Indonesia mengakui pentingnya menyelaraskan standar keamanan pangan nasional dengan standar internasional Codex untuk memastikan perdagangan yang adil dan memberikan perlindungan kesehatan bagi warganya.

Sebagai penanggung jawab untuk Codex di Indonesia, Badan Standardisasi Nasional (BSN) memainkan peran penting dalam melaksanakan dan mempromosikan standar Codex. BSN turut mengoordinasikan Komite Nasional Codex yang terdiri dari perwakilan dari berbagai lembaga pemerintah, asosiasi bisnis, organisasi konsumen, dan institusi ilmiah, serta meninjau, mengadopsi, dan mengusulkan revisi atau standar baru jika diperlukan.

Tujuan dari standardisasi adalah memastikan standar keamanan pangan nasional Indonesia sejalan dengan standar internasional Codex. Hal itu diperlukan untuk menjamin pangan yang aman dan berkualitas tinggi bagi konsumen.

FAO telah bekerja sama erat dengan pemerintah Indonesia dan mitra lainnya untuk memperkuat sistem pengendalian keamanan pangan di Indonesia. Melalui bantuan teknis, pembangunan kapasitas, dan panduan kebijakan, FAO bertujuan meningkatkan praktik dan standar keamanan pangan di seluruh rantai nilai pangan.

Kemitraan FAO dengan Indonesia dan negara-negara lainnya sangat penting untuk mempromosikan keamanan pangan dan menjamin kesehatan masyarakat. FAO mengekuarjan imbauannya, agar individu, bisnis, dan pemerintah menyadari tanggung jawab mereka dalam memastikan keamanan pangan.

"Siapa pun Anda atau apa yang Anda lakukan, Anda memainkan peran penting dalam memastikan pangan aman untuk dikonsumsi. Mari berkomitmen untuk menjunjung tinggi standar keamanan pangan dan bekerja secara kolaboratif untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," kata Aryal.

Ma Roejan

Berita Terkait

Image

Dari 69 Penerima SNI Award Ada Dua Universitas Muhammadiyah, Kampus Anda Dapat Juga?

Image

Jangan Terlewat, UMKM Penerap SNI Berbagi Cerita di Peringatan Bulan Mutu Nasional 2024

Image

Banyak Kebakaran, BSN Turun ke Jalan Kampanyekan Pentingnya Produk Ber-SNI