FOMO, Kata Rhoma Irama karena Takut Dikatakan Ketinggalan Zaman
Utusan dari Komisi Bidang Ilmu Komunikasi Subkomisi Ilmu Periklanan mendatangi meja Komisi Pertimbangan Istilah di Sidang Komisi Istilah (SKI) I 2023 Badan Bahasa. SKI I 2023 diadakan pada 8-12 Mei 2023. Utusan itu menanyakan padanan istilah FOMO. FOMO merupakan salah satu strategi yang dipakai di periklanan. Kepanjangannya adalah fear of missing out.
Oohya! Baca juga ya:
Mari Kita Sebut Generasi Baby Boomer Sebagai Generasi Anak Orla
Bos Ajak Staycation, Staycation Ternyata Bukan Wisata Inap, Melainkan Vakantar
Ingin Tahu Padanan Istilah Asing? Gunakan Aplikasi Halo Bahasa
Strategi ini seperti yang dilakukan presenter Feni Rose saat mengiklankan apartemen. “Tunggu apa lagi, pesan sekarang juga. Senin harga naik!” Calon pembeli ditakut-takuti, sehingga mereka pun takut kehilangan momen, takut tertinggal kesempatan, sehingga segera membeli apartemen itu. Padahal, minggu depan iklan itu diulang lagi.
Untuk ukuran generasi Z, FOMO dijadikan patokan sebagai “takut dicap kuper” atau “takut dicap kudet”. Jadi ia harus selalu hadir di mana-mana, untuk bisa dapat mengikuti perkembangan. Kuper kependekan dari “kurang pergaulan”, kudet kependekan dari “kurang update”.
Pada 1984, Rhoma Irama meluncurkan album dangdut, Modern. Lagu “Modern” yang ada di dalamnya, memiliki lirik: Karena takut dikatakan ketinggalan zaman; E, ikut-ikutan.
Pada Januari 1994, sinetron Si Doel Anak Sekolahan mulai tayang di RCTI. Lagu temanya berisi lirik: Anak Betawi, ketinggalan jaman. Katenye.
Jadi, jauh sebelum FOMO populer di Indonesia, Rhoma Irama dan Si Doel sudah memilikinya terlebih dulu: “Takut dikatakan ketinggalan zaman”.
Priyantono Oemar