Sekapur Sirih

Susahnya Mencari Pengasoan di Google

Rest area masih banyak digunakan dalam papan nama atau papan penunjuk tempat. Jarang yang menggunakan bahasa indonesianya: pengasoan dan petirahan.
Rest area masih banyak digunakan dalam papan nama atau papan penunjuk tempat. Jarang yang menggunakan bahasa indonesianya: pengasoan dan petirahan.

Dalam tiga hari kemarin, betapa susahnya mencari kata "pengasoan" di mesin pencari Google. Baik itu hanya memasukkan kata "pengasoan" ataupun kata "pengasoan" ditambah dengan kata "mudik" atau kata "rest area". Saya mencarinya terkait dengan aktivitas mudik Lebaran. Ruas-ruas tol dekat pengasoan selalu tersendat arus lalu lintasnya karena ada antrean kendaraan masuk pengasoan.

Kata pengasoan sempat susah dicari di Google.
Kata pengasoan sempat susah dicari di Google.

Maka, berkali-kali saya masukkan kata itu di mesin pencari. Hasilnya, hari ini ketika mencari "pengasoan rest area" menemukan tautan berjudul "Pojok Lincak. Di Pengasoan Mobil Keluar-Masuk tanpa Perlu Dicek Nomor Polisinya". Lalu ketika hanya mencari "pengasoan", juga muncul berbagai tautan yang membahas arti kata itu.

Kata pengasoan yang muncul di Google.
Kata pengasoan yang muncul di Google.

Pengasoan adalah tempat istirahat. Saya mencari kata itu di Google terkait dengan mudik. Para pemudik akan sering beristirahat di rest area yang ada di sepanjang jalan tol. Kata "rest area" banyak dipakai baik di berita-berita maupun di tempat istirahat itu sendiri. Ada memang yang menulis menggunakan tempat istirahat untuk menggantikan rest area. Tapi ada juga yang menggunakan dua nama itu dalam pengertian yang berbeda, seperti "Rest Area KM 57 Sediakan Tempat Istirahat".

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pengasuh rubrik "Pojok Lincak" di oohya.republika.co.id, Bang Lawi, memakai pengasoan untuk menggantikan rest area. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mencatat pengasoan sebagai tempat mengaso, tempat beristirahat. Sama artinya dengan peristirahatan.

Di KBBI ada juga petirahan yang artinya juga sebagai tempat istirahat. Yaitu tempat istirahat untuk pemulihan kesehatan. Petirahan dari bahasa Jawa, "patirahan", yaitu "papan sing dianggo tirah", tempat untuk istirahat (bagi orang yang sakit agar segera pulih kesehatannya).

Tirah, patirahan, bahasa Jawa yang kemudian memunculkan kata petirahan dalam bahasa Indonesia. Artinya tempat beristirahat untuk memulihkan kesehatan.
Tirah, patirahan, bahasa Jawa yang kemudian memunculkan kata petirahan dalam bahasa Indonesia. Artinya tempat beristirahat untuk memulihkan kesehatan.

Dari sisi pengejaan, petirahan terdengar lebih enak di telinga dibanding dengan pengasoan. Keduanya juga terdiri empat suku kata dalam pengejaan, sama dengan jumlah "suku kata" dalam pengejaan lisan untuk rest area. Lebih ringkas daripada memakai "tempat istirahat" atau "peristirahatan" yang terdiri dari enam suku kata.

Namun, petirahan lebih sering dikaitkan dengan sanatorium dan pelayanan sosial. Ada lembaga bernama "Panti Sosial dan Petirahan Anak", "Panti Sosial Perlindungan dan Petirahan Sosial Anak", "Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perlindungan Sosial dan Petirahan Sosial Anak".

Tapi tak ada salahnya juga menggunakan petirahan untuk menggantikan rest area. Tempat istirahat itu toh diperuntukkan sebagai tempat pemulihan sementara (dari lelah?). Jadi marimkira pakai pengasoan atau petirahan untuk menggantikan rest area. Daripada menulis atau menyebut Rest Area Km 50, lebih baik menulis atau menyebut "Pengasoan Km 50", "Petirahan Km 50". Eh, rest area itu, eh pengasoan itu, eh petirahan itu, sudah tidak ada ya, sudah ditutup setelah ada kasus penembakan anggota Laskar FPI.

Priyantono Oemar

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image