Shalat Id Muhammadiyah, 2 Foto Ini Gambarkan Suasana Shalat Id di Lapangan Banteng pada 1939
![Jamaah pria memadati Lapangan Banteng, Jakarta, untuk ikut Shalat Id yang diadakan Muhammadiyah pada 12 November 1939 (foto: de locomotief).](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/qrsyrpxo05.jpg)
Pada 1939 Muhammadiyah telah menjalankan Shalat Idul Fitri yang ke-enam kalinya sejak 1934. Pertama kali di adakan di Lapangan Pandu Kebangsaan Indonesia di belakang stasiun kereta api di Kramat. Pada 1939 Shalat Id diadakan di Lapangan Banteng. Dulu masih bernama Tanah Lapang Singa.
Oohya! Baca juga:
Lebaran Muhammadiyah, Shalat Id di Tanah Lapang Dulu Dipersulit Pemerintah Kolonial
Shalat Id Muhammadiyah di Tanah Lapang yang Pertama di Batavia pada 1934, Koran Jadi Alas Shalat
Shalat Id Muhammadiyah, Beda Pemerintah Kolonial dengan Pemkot Pekalongan -Pemkot Sukabumi
Beda Lebaran Tergantung Menteri Agamanya Siapa?
Lebaran 6 Juli 1951, Menteri Agama Telah Menetapkannya pada 22 Agustus 1950
Foto Comite Lebaran yang mengajak “Sembahjang Hari Raja di Tanah Lapang Singa (Waterlooplein)” dimuat di koran Pemandangan. Komite dibentuk pada 7-8 November 1939 dan berhasil mendapatkan izin mengadakan Shalat Idul Fitri di Tanah Lapang Singa pada 12 November 1939.
Pemandangan juga memuat pengumuman:
Bersama2 ketanah lapang Singa
Oentoek sembahjang hari raja.
Dari pengoeroes Pertemoean Moeslimin Def. lijn v/d Bosch 161, dikabarkan pada kita bahwa Pengoeroes terseboet akan berangkat bersama2 ketanah lapang Singa oentoek bersembahjang Hari Raja dengan mengadjak segala ledennja dan orang2 jang berdekatan dengan tempat tsb, dengan melaloei Def v.d. Bosch dan memoetar kekiri pada Laan Cornelius dan teroes meloeroes ketengah2 tanah lapang Singa tempat sembahjang, seraja bertakbir bersama sama.
Alangkah baiknja oepatjara jang begitoe ditiroe poela oleh oemat Islam jang datang dari lain tempat seperti jang diperboeat oleh P.M. terseboet? Tjobalah adjak kawan-kawan bersama-sama!
Dua foto suasana Shalat Id di Tanah Lapang Singa ini dimuat di koran De Locomotief, Semarang, pada 16 November 1939.
Priyantono Oemar
![Image](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/profile/thumbs/2dcba3833a408c306a7f37165f038a2a.jpeg)