Kopi Tubruk di Kamp Interniran Boven Digoel
Kopi tubruk disajikan tiap pagi untuk para interniran di Boven Digoel.
Inilah gambaran kehidupan di kamp pembuangan di Boven Digoel pada 1927. Setelah pemberontakan PKI pada 1926, banyak orang komunis yang dibuang pemerintah kolonial ke sini. Rumah-rumah kayu dibangun untuk tempat tinggal para interniran. Di sana dibangun juga penjara, untuk memenjarakan para interniran yanag tidak disiplin.
Di kamp, mereka akan dibangunkan dengan bunyi gamelan yang lembut pada pukul 06.30. Pukul 07.00 mereka akan mendapat minum pagi berupa kopi tubruk atau kopi ngendep atau teh. Lihat juga: Kopi Tubruk. Sudah Tahu Cara Meminumnya? Pukul 07.30-08.00 merupakan jadwal mereka untuk mandi dan membereskan tempat tidur.
Pukul 08.30-09.00 jadwal sarapan, berupa ketan dengan gula jawa atau nasi dengan sayur brongkos, dengan daging dan tempe goreng. Selesai sarapan mereka bisa beristirahat hingga pukul 11.00 untuk kemudian menikmati sajian kopi dan teh dengan kue semprong atau kue lapis atau onde-onde atau kue cucur.
Pukul 12.00 merupakan jadwal makan siang dengan menu nasi putih, nasi goreng, ayam goreng, gado-gado betawi dengan emping dan cumi-cumi, telur pindang, telur asin, kerak telur. Ada pula daging sapi panggang dan daging rebus, perkedel, dan enam jenis sambel. Tentu saja juga ada buah-buahan sesuai musimnya.
Pukul 14.00 jadwal makan siang habis, dilanjutkan dengan masa istirahat hingga pukul 16.00. pekerja paksa, yaitu interniran yang mendapathukuman karena tidak disiplin, akan melakukan pekerjaan mereka membersihkan barang-barang.
Pukul 16.00 jadwal minum teh. Tapi ada pilihan juga untuk memilih minum kopi atau cokelat jika saat itu disediakan. Camilannya ada dodol depok, serabi, pisang goreng, biskuit, roti bantal.
Pukul 16.30 biasa dimanfaatkan untuk bermain kartu ceki hingga menjelang makan malam. Makan malam dilakukan pada pukul 21.00 dengan menu bubur encer dengan kacang dan kecap. Ada lagi kopi atau teh dengan biskuit. Lihat juga: Pemerintah Kolonial Pernah Membasmi Penjualan Kopi dari Jagung, Beras, dan Lainnya. Selesai makan, komandan detasemen menyampaikan terima kasih kepada para interniran.
Selama di kamp, kegiatan mereka tentu saja tidak hanya makan, minum dan istirahat. Mereka mendapat tugas melakukan perkerjaan, seperti mengambil kayu dari hutan, membangun rumah-rumah baru, dan sebagainya.
Priyantono Oemar