Pitan

Menghina Perempuan Indonesia, Pernah Terjadi Pada 1937

Foto: setkab.go.id
Foto: setkab.go.id

Melawak dengan foto dua ibu negara yang diberi narasi majikan-pembantu dinilai telah menghina perempuan.

Mungkin maksudnya hanya membuat parodi untuk melawak, tapi yang dilakukan ilustrator dan komikus itu telah menyinggung perasaan banyak orang. Maka banyak yang menyesalkan tindakannya yang memajang foto Kim Kun-hee, istri Presiden Korsel, dan Iriana, istri Presiden Indonesia, dengan narasi majikan-pembantu, di media sosialnya.

Saat itu, Kim Kun-hee mengunjungi Iriana di Hotel Apurva Kempinski, Bali. Setelah sesi foto bersama, Iriana mengajak Kim melihat produk tenun endek dan kerajinan perak, lalu melakukan jamuan minum teh. Narasi majikan-pembantu yang dia buat terkait dengan penyiapan minum untuk tamu. Narasi yang melanggar batas kesopanan ketika disandingkan dengan foto mereka berdua dan dipublikasikan untuk dikonsumsi publik. Menyampaikan materi lawakan memang memerlukan kapasitas diri yang memadai.

Dulu pernah muncul polemik akibat Sin Po dianggap telah menghina perempuan Indonesia pada 1937. Tapi kalau ini bukan sebagai materi lawakan. Ibu-ibu di Bandung pada saat itu mengadakan demo, meminta buruh batik di Lasem, yang kebanyakan pribumi, agar dihormati harkat dan martabatnya. Membahas aksi demo itu, Sin Po membela pengusaha batik di Lasem dan justru menyarankan kaum ibu di Bandung tak usah memperhatikan yang jauh. Perhatikan saja perempuan-perempuan di Bandung yang juga tidak dihormati di gang-gang di Bandung. Sin Po menulis “Bandoeng ada tempatnja oengkloek alias boengah raja”.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Maka, Sin Po pun menuai kecaman dari koran-koran Indonesia. Parada Harahap mengajak koran-koran Indonesia memboikot Sin Po dengan cara tidak mengirimkan koran nomor perkenalan kepada redaksi Sin Po. Tapi ya sebatas itu, tak ada penanganan hukum yang dilakukan oleh polisi kolonial untuk menindak Sin Po.

Ma Roejan

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

oohya.republika@gmail.com