Pitan

Jika Orang India Banyak yang Jadi CEO IT, Orang Indonesia Banyak yang Jadi Petani. Ini Rahasianya

Kepemilikan lahan sawah petani Indonesia rata-rata hanya 0,3 hektere.
Kepemilikan lahan sawah petani Indonesia rata-rata hanya 0,3 hektere.

Ini rahasia mengenai banyaknya orang Indonesia jadi petani.

Banyaknya orang India yang menjadi CEO perusahaan IT dunia, masih menjadi perbincangan hingga kini. Orang Indonesia juga tak mau kalah. Ternyata banyak orang Indonesia yang menjadi petani. Data Badan Pusat Statistkk per Agustus 2020 saja, dari 128,45 juta penduduk yang bekerja, sebanyak 38,23 juta adalah petani. Ini jumlah tersebesar dibandingkan dengan sektor lain. Jika dipersentasi, mencapai 29,76 persen.

Oohya! BPS memperkirakan pada 2022 ini luas panen padi mencapai 10,61 juta hektare. Sedanagkan data di Kementerian Pertanian, ada 17,05 juta petani yang mengikuti program pupuk subsidi. Jika 38 juta petani itu hanya mengolah 10,61 juta hectare sawah, betapa kecilnya luas kepemilikan lahan mereka. Hanya sekitar 0,3 hektare. Tapi jika yang mengolah sawah hanya 17,05 juta petani, rata-rata hanya memiliki, 0,6 hektare.

Meski begitu, sektor pertanian masih dilirik banyak orang. Selama pandemi, menurut data BPS, ada tambahan jumlah pekerja yang beralih ke sektor pertanian. Penyerapan tenaga kerja per februari 2022 mencapai 4,55 juta orang, sector pertanian menyerap 1,86 juta orang. Tertinggi dari 17 sektor penyerap tenaga kerja.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mengapa banyak orang Indonesia memilih menjadi petani? Engkos Kosasih, ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan Lodaya Pasir Mukti, Karawang, menjadi petani di Indonesia begitu mudah mendapatkan pupuk palsu. Ini membuat petani menjadi khawatir akan hasil panen. Ketika petani khawatir, mereka tidak sendirian. Ada yang menemani, yaitu para pejabat pemerintah. Mereka khawatir target produksi padi nasional bisa gagal.

Selain itu, menjadi petani perlu perlu bersaing dengan paar pencari kerja lulusan perguruan tinggi. Menurut data BPS, dari jumlah petani yang ada, hanya 0,57 persen yang berpendidikan sarjana atau diploma. Engkos salah satunya. Ia lulusan dari universitas swasta di Bandung. Bersama ratusan petani, ia mengelola 167,47 hektare lahan pertanian di hutan Perhutani.

Ma Roejan

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

oohya.republika@gmail.com