Di Hari Kemerdekaan, 22 Balita Bibir Sumbing Dapat Kejutan dari Paiton Energi
Di hari kemerdekaan, Sabtu (17/8/2024), sebanyak 22 balita di Probolinggo menjalani operasi bibir sumbing. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, jumlah kasus bibir sumbing dan celah langit-langit mencapai 7.500 kasus per tahun.
Saat ini bibir sumbing dan celah langit-langit masih harus menjadi perhatian khusus di Indonesia. Oleh karena itu, untuk mendukung peningkatan kualitas hidup anak melalui intervensi medis yang tepat, PT Paiton Energy (PE) dan PT Paiton Operation dan Maintenance Indonesia (POMI) menggelar Operasi Bibir Sumbing di kegiatan CSR “Paiton bErsiNERGY Mewujudkan Generasi Indonesia Merdeka Senyum dan Percaya Diri”.
Untuk kegiatan operasi itu, PE-POMI berkolaborasi dengan Yayasan Surabaya Cleft Lip & Palate (CLP) Center dan Rumah Sakit Rizani, Probolinggo. Acara ini berlangsung di Fasilitas Medis Rumah Sakit Rizani, Probolinggo.
“Program ini merupakan salah satu cara kami untuk berkontribusi dalam menciptakan generasi masa depan yang lebih baik, sejalan dengan visi kami mendukung Indonesia Maju,” kata Presiden Direktur PT Paiton Energy Fazil Erwin Alfitri dalam siaran persnya.
Oohya! Baca juga ya:
Merdeka 79 Tahun, Kenapa Hak Masyarakat Pesisir Masih Terabaikan?
Tindakan medis tersebut telah berhasil memperbaiki tampilan bibir, serta membantu memulihkan fungsi bibir dan mulut sebanyak 22 anak Balita. Setelah melakukan operasi bibir sumbing, 22 anak balita tersebut diharapkan dapat menjalani kehidupan yang lebih baik, dan hilang stigma sosial yang melekat pada mereka.
Kegiatan CSR operasi bibir sumbing dihadiri oleh Presiden Direktur PT Paiton Energy, Fazil Erwin Alfitri, Komisaris PT Paiton Energy, Laksamana TNI (Purn) Marsetio, Pj Bupati Probolinggo H Ugas Irwanto, Ketua Tim Medis Surabaya CLP Center dr Lobredia Zarasade Sp.BP-RE(KKF), Direktur Rumah Sakit RS Rizani dr Mirrah Samiyah, dan Kepala Dinas Kesehatan Probolinggo dr Hariawan Dwi Tamtomo.
Fazil Erwin Alfitri mengatakan, setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk hidup sehat dan bahagia. Ini merupakan solusi bagi anak-anak yang mengalami kondisi bibir sumbing agar ke depan dapat menjalani kehidupan dengan senyum penuh kepercayaan diri.
“Pemerintah Kabupaten Probolinggo sangat mendukung inisiatif seperti ini yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama anak-anak. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah kami,” kata Pj Bupati Probolinggo H Ugas Irwanto.
Oohya! Baca juga ya:
Beda dari IKN, Warga Pesisir Demak Upacara di Genangan Rob
Menurut Ketua Tim Medis Surabaya CLP Center dr Lobredia Zarasad, selain operasi bibir sumbing, perlu juga edukasi mengenai pentingnya intervensi medis tepat waktu pendampingan pascaoperasi. Termasuk rehabilitasi dan konseling bagi anak-anak dan keluarga mereka.
“Kami berharap kolaborasi dengan PE-POMI ini dapat terus berlanjut sehingga lebih banyak anak yang dapat terbantu,” kata Lobredia.
Direktur Rumah Sakit RS Rizani dr Mirrah Samiyah mengatakan, bibir sumbing dan langit-langit sumbing merupakan kondisi yang memerlukan intervensi medis. Kondisi bibir sumbing dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan perkembangan pada anak-anak, termasuk kesulitan makan, gangguan pendengaran, dan masalah bicara.
“Dengan operasi bibir sumbing, kita dapat membantu memperbaiki kondisi tersebut dan memberikan anak-anak kesempatan untuk hidup dengan lebih baik. Namun, dukungan keluarga dan komunitas juga sangat penting dalam proses pemulihan mereka,” kata dr Mirrah Samiyah.
Melalui inisiatif CSR di hari kemerdekaan ini, PE-POMI terus berupaya berkontribusi secara nyata dalam membentuk generasi muda yang sehat dan percaya diri. Ini sejalan dengan semangat Hari Kemerdekaan tahun ini, serta ikut ambil bagian dalam mewujudkan Indonesia maju.
Dalam pelaksanaan CSR untuk operasi bibir sumbing terhadap 22 balita ini, PE-POMI selalu menerapkan konsep Pentahelix, yaitu sinergi dan kolaborasi yang melibatkan lima komponen penting: pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media. Kelima unsur ini secara konsisten dilibatkan dalam setiap program CSR yang diselenggarakan oleh PE dan POMI.
Oohya! Baca juga ya:
Upacara Diadakan di IKN, Bagaimana Nasib Bendera Pusaka Merah Putih?
Paiton Energy telah melaksanakan program CSR sejak tahun 2000 yang dirancang setiap tahun, dan dipantau oleh Komite Pengembangan Masyarakat. Program dikategorikan dalam tiga fokus yaitu mendukung keberlanjutan perusahaan (pembangkit), keberlanjutan sosial ekonomi, serta keberlanjutan energi dan lingkungan. (pry)