Pitan

Kenakan Jilbab, Siswi Indonesia Raih Prestasi di Olimpiade Standar Internasional

Memakai jilbab, para siswi dari MAN Insan Cendekia Gorontalo meraih medali perak dan siswa-siswi SMAK St Louis 1 Surabaya meraih medali perunggu di Olimpiade Standar Internasional.

Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia, Tim Pelajar Indonesia memberikan kado istimewa. Mengenakan jilbab, para siswi di Tim MAN Insan Cendikia Gorontalo berpose ceria berkalung medali perak bersama tim dari SMAK St. Louis 1 Surabaya yang meraih medali perunggu.

Mereka meraih prestasi gemilang di ajang The 19th International Standards Olympiad 2024. Olimpiade Standar Internasional ini diselenggarakan oleh Korean Standards Association (KSA) pada 12-14 Agustus 2024 di Korea Selatan.

Tim dari MAN Insan Cendekia Gorontalo terdiri dari Tiara Myreen Alilatulbariza Husain, Marha Rifani Fayza Bahsuan, dan Aiko Auliah Hasmin Tamsah. Sedangkan, Tim dari SMAK St Louis 1 Surabaya diwakili oleh Gabriella Esther Lauwson, Jovita Alim, dan Konstantin.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Oohya! Baca juga ya: Tidak Dipaksa Copot Jilbab Jadi Kosokbali di Koloni Jokowi

Kedua tim ini merupakan juara 1 dan 2 pada Kompetisi Standardisasi Nasional (KSN) Tingkat SMA/SMK tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). “Capaian Silver Prize dan Bronze Prize ini merupakan kado istimewa bagi Indonesia menjelang peringatan HUT RI ke-79,” ujar Kepala Pusat Pengembangan SDM Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) BSN, Arini Widyastuti, yang turut mendampingi Tim Indonesia di Korea Selatan, dalam siaran persnya pada Kamis (15/8/2024).

Prestasi ini sangat membanggakan karena putra-putri terbaik bangsa berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional dalam bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Olimpiade yang diikuti oleh 40 tim dari 10 negara ini menantang para peserta untuk menyusun naskah standar internasional dengan topik “Artificial Intelligence - Guidance on the Ethical Practices for Artificial Intelligence”.

Kompetisi ini telah digelar sejak tahun 2006. Kompetisi tidak hanya menguji pengetahuan teoritis tentang standardisasi, tetapi juga mengintegrasikan kreativitas, pengetahuan ilmiah, dan teknologi.

Kompetisi ini memberi peluang kepada generasi muda untuk mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuan mereka di bidang ini. “Prestasi ini membuktikan bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar untuk memajukan bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian, baik di tingkat nasional maupun internasional,” kata Arini.

Arini berharap, capaian ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk lebih mendalami dan mengembangkan pengetahuan di bidang ini. Dalam semangat Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia, pencapaian ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh putra-putri bangsa untuk terus berprestasi dan membawa nama Indonesia lebih tinggi di panggung dunia.(pry)