Dari 69 Penerima SNI Award Ada Dua Universitas Muhammadiyah, Kampus Anda Dapat Juga?
Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyerahkan SNI Award 2024 pada Kamis (21/11/2024) malam di Jakarta Convention Center (JCC). Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza hadir dalam acara ini.
Dari 251 institusi dari berbagai sektor, terpilih 69 yang berhak menerima SNI Award. Ada lima universitas yang juga menerima SNI Award, dua di antaranya adalah Universitas Muhammadiyah.
Universitas negeri ada satu yang menerima, dua lagi merupakan universitas swasta (satu di antaranya, yang menerima adalah perpustakaan universitas). Kampus Anda dapat juga?
Menurut Kepala BSN Kukuh S Achmad, institusi yang berpatisipasi dalam SNI Award 2024 meningkat 60 persen dari tahun sebelumnya, sehingga jumlah pemenang pun bertambah. Penyerahan SNI Award dilakukan pada acara Peringatan Bulan Mutu Nasional yang diadakan oleh BSN pada 20-21 November 2024. Ada 12 kategori SNI Award, yaitu:
Kategori Organisasi Skala Besar:
1.Produk Sektor Kimia, Farmasi, Kesehatan, Tekstil, Energi dan Sumber Daya Mineral,
2. Produk Sektor Logam, Mesin, Transportasi dan Elektronika,
3. Produk Sektor Agro,
4. Jasa Pariwisata, Keuangan, Logistik dan lainnya;
Kategori Organisasi Skala Menengah:
5. Produk Sektor Kimia, Farmasi, Kesehatan, Tekstil, Energi dan Sumber Daya Mineral,
6. Produk Sektor Logam, Mesin, Transportasi dan Elektronika,
7. Produk Sektor Agro,
8. Jasa Pariwisata, Keuangan, Logistik dan lainnya.
Kategori Organisasi Kecil:
9. Barang,
10. Jasa Pariwisata, Keuangan, Logistik, dan lainnya.
Kategori Organisasi Pendidikan:
11. Pendidikan Tinggi,
12. Pendidikan Dasar dan Menengah
Dewan juri beranggotakan 16 pakar, dipimpin oleh Hariyadi B Sukamdani, ketua Apindo 2014-2023. Kontribusi organisasi dalam standardisasi dan penilaian kesesuaian serta aspek keberlanjutan (sustainability), digitalisasi, ekonomi sirkular, juga tata kelola environmental, social, and governance (ESG), menjadi titik berat penilaian.
“Hasil penilaian ini menunjukkan tingkat kematangan organisasi dalam mengelola perubahan melalui pendekatan ADLI (Approach, Deployment, Learning, and Integration),” jelas Hariyadi.