Lincak

Kongres Pemuda, Kenapa Muh Yamin Setuju Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Persatuan?

Muh Yamin bersama PPPI menjemput delegasi dari Bandung di Stasiun Gambir. Di Kongres Pemuda Indonesia II, Muh Yamin mengajukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Sumber: media muda

Pada mulanya, Muh Yamin mengusulkan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Tapi usulannya ditentang M Tabrani.

Akibatnya, Kongres Pemuda Indonesia I pada 1926 tidak jadi membacakan ikrar pemuda karena belum ada kesepakatan mengenai bahasa persatuan. Tabrani mengusulkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Tapi pada Kongres Pemuda Indonesia II 1928, ikrar pemuda menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Mengapa Muh Yamin yang menyusun ikrar pemuda itu setuju bahasa Indonesia jadi bahasa persatuan?

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Saat Kongres Pemuda II, Tabrani tidak ikut lagi, karena sedang melanjutkan studi jurnalistik di Eropa menyusul Adinegoro yang sudah berangkat terlebih dulu. Rancangan ikrar pemuda yang dibuat pada 1926, tak lagi dibahas sebelum dibacakan di Kongres Pemuda II.

Pada Kongres Pemuda I, rancangan ikrar pemuda yang dibuat Yamin itu dibahas di tim kecil sebelum dibawa ke sidang utama. Di tim kecil itu ada Muh Yamin, Adinegoro, Sanusi Pane, dan Tabrani.

Adinegoro mendukung Yamin untuk menjadikan bahasa Melayus ebagai bahasa persatuan. Sanusi Pane mendukung Tabrani untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Tabrani sudah mencetuskan bahasa Indonesia sejak Februari 1926. Oleh karena itu ia merasa perlu mempertahankan argumentasinya, kendati ia dianggap sebagai tukang melamaun oleh Muh Yamin.

Bahasa Indoensia saat itu tidak ada, sehingga bagi Yamin, tak mungkin bahasa yang tidak ada dijadikan sebagai bahasa persatuan. Tapi, menurut Tabrani, bahasa Indonesia perlud iciptaan jika bahasa itu dianggap belum ada.

Kasusnya seperti bangsa Indonesia. Sebelumnya tidak ada bangsa Indonesia, lalu diciptakanlah bangsa Indonesia. Sebelumnya belum ada pula tanah air Indonesia, sehingga diciptalah tanah air Indonesia itu.

Tidak ada kesepakatan dalam penentuan bahasa persatuan di rapat tim kecil panitia Kongres Pemuda I itu. Maka kesepakatan yang dibuat, rancangan ikrar itu agar dibawa ke Kongres Pemuda Indonesia II.

Berita Terkait

Image

Kenapa Ada Banyak Raja Bernama Warman di Indonesia Zaman Dulu?

Image

Sumpah Pemuda, Perempuan, dan Bahasa Indonesia

Image

Sumpah Pemuda, Perempuan, dan Bahasa Indonesia