Lincak

POJOK LINCAK Pidato Kenegaraan 16 Agustus, Jokowi Curhat Dijuluki Firaun, Siapa Itu Firaun?

Mengenakan pakaian adat dari Pulau Tanimbar, Jokowi mengawali pidato kenegaraannya dengan curhat mengenai berbagai juluan yang ditujukan kepada dirinya. Salah satunya adalah sebutan Firaun (foto: prayogi/republika). 
Mengenakan pakaian adat dari Pulau Tanimbar, Jokowi mengawali pidato kenegaraannya dengan curhat mengenai berbagai juluan yang ditujukan kepada dirinya. Salah satunya adalah sebutan Firaun (foto: prayogi/republika).

Pojok Lincak

Dalam pidato kenegaraannya di Gedung DPR/MPR, Rabu (16/8/2023), Presiden Jokowi curhat mengenai berbagai sebutan yang ditujukan kepada dirinya, termasuk sebutan sebagai Firaun. “Saya tahu ada yang mengatakan saya ini bodoh, plonga-plongo, tidak tahu apa-apa, Firaun, tolol. Ya ndak apa-apa. Sebagai pribadi saya menerima saja,” kata Jokowi seraya melontarkan rasa sedihnya karena pemberian berbagai julukan itu mengisyaratkan pudarnya nilai budaya adiluhung bangsa Indonesia.

Bang Lawi jadi bertanya-tanya, mengapa Jokowi dijuluki Firaun? Dan siapa sebenarnya Firaun? Firaun adalah sebutan untuk raja-raja Mesir kuno. Ada Firaun yang dikenal dikenal sebagai raja yang getol membangun monumen fisik. Ramses II dicatat sejarah membangun tugu lebih dari 35 buah, melampaui jumlah tugu yang dibangun oleh Firaun-Firaun sebelumnya.

Thutmose I hanya membangun dua tugu kembar setinggi 19,5 meter. Hatshepsut I membangun empat tugu setinggi 29.5 meter. Thutmose III membangun sembilan tugu dengan puncak berbentuk piramida. Amenhotep II membangun dua tugu. Amenhotep IV mendirikan satu tugu. Horemheb membangun beberapa tugu kecil yang kini tidak ada peninggalnnya. Ramses I tidak diketahui membangun tugu atau tidak. Seti I membangun dua tugu.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Bang Lawi

Sumber rujukan:

Musa Versus Firaun penyadur Amanullah Halim