Apakah Dakon Sebagai Permainan yang Sudah Tua?
Koran Belanda, De Koerier edisi 6 April 1935, menurunkan tulisan berjudul “Is het Dakonspel oud?” (Apakah Permainan Dakon Sudah Tua). Tulisan itu menceritakan seorang peneliti arkeologi di Mojokerto yang menemukan batu-batu megalit yang di permukaannya memiliki ceruk seperti yang tergambar dalam bentuk dakon.
Oohya! Baca juga ya: Anak Generasi Alfa Ternyata Tahu Cara Bermain Dakon
Sebelum ditemukan “batu dakon” ini, dakon yang menjadi permainan di berbagai daerah di Nusantara dipercaya datang dari Suriah, menyebar bersama penyebaran Islam, tidak hanya di Nusantara melainkan juga di negara-negara lain tempat disebarkannya Islam.
Peneliti arkeologi itu menyebut ada batu besar dan batu kecil yang memiliki ceruk-ceruk seperti ceruk dakon, berdiameter tiga sentimeter. “Dalam setahun terakhir, delapan batu semacam itu, yang menandakan permainan dakon kuno, ditemukan di sekitar Mojokerto,” tulis De Koerier.
Dengan adanya temuan itu, maka disimpulkan bahwa permainan tradisional dakon sudah cukup tua di Nusantara, jauh sebelum Islam datang. “Apakah batu-batu ini masih memiliki makna sakral dan dikaitkan dengan simbolisme numerik atau apakah mereka telah memainkan peran yang murni profan, sejauh ini tidak ada indikasi yang ditemukan,” lanjut De Koerier.
Priyantono Oemar