Lincak

Perupa Makan Bersama Lalat dan Belatung Krisna Murti Meninggal Dunia

Perupa Krisna Murti bersama Edi Suswantoro pada 2019. Krisna mengalami strok (foto: dokumentasi edi suswantoro).
Perupa Krisna Murti bersama Edi Suswantoro pada 2019. Krisna mengalami strok (foto: dokumentasi edi suswantoro).

Perupa Krisna Murti yang sejak 1990-an menggeluti seni video (video art) meninggal dunia pada Rabu (28/6/2023). "Mas Kris meninggal di RS Dr Suyoto Jakarta Selatan pukul 19.30 WIB. info dari keluarga, jenasah akan dimakamkan hari ini, Kamis, di TPU Tanah Kusir, Jakarta," ujar Edi Suswantoro yang pernah terlibat dalam beberapa program seni yang digarap Krisna Murti, Kamis (29/6/2023) pagi.

Edi bercerita, Krisna yang lulusan Seni Rupa ITB itu dalam karya-karanya selalu menyertakan kritik sosial-politik. Dalam pameran Ruwatan Bumi, misalnya, ia menampilkan instalasi benih padi yang ditanam lalu ia gunakan mesin gergaji diarahkan di atas tanaman padi. Suara mesin gergaji terdengar seperti ancaman industri terhadap lahan sawah.

Lalu dalam pameran Belajar Antre pada Semut, ia menyoroti rendahnya disiplin sosial masyarakat Indonesia. Pameran Makan Bersama Lalat dan Belatung, Krisna menampilkan video peta Indonesia lalu ditimpa dengan lalat dan belatung. Jika Indonesia dibiarkan membusuk, maka ia akan hilang dari peta bumi menjadi santapan lalat dan belatung. Dalam video art Teater Kosong, ia menampilkan penari yang satu per satu hilang, menyorot satu per satu hilangnya seni tradisi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Krisna juga pernah memamerkan karya Makanan tidak Mengenal Ras, menampilkan instalasi toilet-toilet sebagai muara akhir dari berbagai jenis makanan yang dikonsumsi banyak bangsa. Pameran Lubang Bumi pada 2001 bersama Jepang Maki Ueda menampilkan sumur digital yang menembus Bandung-Rotterdam. Lubang ini menampilkan imajinasi jika komunikasi bisa dilakukan dengan sumur yang menembus bumi. Baru-baru ini, Cina menggali sumur sedalam 10 ribu kilometer.

Krisna lahir di Kupang, 19 April 1957. Ia pun pernah ikut program residensi Art Exchange Program di Jepang, program Workshop on ASEAN Art di Singapura. Lebih 35 kali pameran tunggal di dalam dan luar negeri, antara lain: Jepang, Singapura, Kuba, Rusia, Australia, Jerman, dan Belanda. Krisna juga menerbitkan buku Essays on Video Art and New Media: Indonesia and Beyond.

Ma Roejan

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

oohya.republika@gmail.com