Lincak

Ada 60 PT Kelola Program Studi Perikanan/Kelautan, tapi Laut Indonesia Sedang tidak Baik-Baik Saja

Riza Damanik PhD, ketua Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo), menyatakan laut Indonesia sedang tidak baik-baik saja (foto: dokumentasi yayasan econusa).
Riza Damanik PhD, ketua Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo), menyatakan laut Indonesia sedang tidak baik-baik saja (foto: dokumentasi yayasan econusa).

Era 1980-an, hanya ada lima perguruan tinggi (PT) yang mengelola jurusan perikanan/kelautan. “Sekarang ada 60 perguruan tinggi,” kata Ketua Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) Riza Damanik PhD, di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Namun bukan berarti hal itu membuat laut Indonesia semakin baik. “Laut kita sedang tidak baik-baik saja,” kata Riza yang berbicara di acara pemaparan hasil Riset Kolaboratif Mengebai Persepsi Masyarakat Mengenai Penangkapan Ikan Terukur, di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Riza menyatakan hal itu lantaran skor indeks kelautan Indonesia masih rendah dan pengelolaan perikanan belum berkelanjutan. “Di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) kapal kita juga masih minim, tapi di dalam negeri, kapal kita padat sekali, sehingga kapal nelayan bersaing, dengan sesama nelayan kecil dan nelayan besar,” kata Riza.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Hasil penelitian kolaboratif yang dilakukan opeh para peneliti muda dari lima perguruan tinggi di Maluku bersama Yayasan Econusa dan Iskindo itu juga merekam adanya konflik nelayan. Konflik nelayan kecil dengan nelayan besar pernah pecah pada 2018. Ribuan nelayan membakar rumpon milik nelayan besar. Nelayan kecil menganggap nelayan besar itu telah mengambil alih wilayah mereka yang hanya bisa mengambil ikan di perairan di bawal 12 mil.

Pengambilan bayi tuna di Maluku juga masih terus terjadi. Selama mereka melakukan penelitian, mendapat informasi dari nelayan tiadanya sarjana perikanan/kelautan yang menjadi tenaga penyuluh yang datang di kampung-kampung nelayan.

Priyantono Oemar