Pitan

Cuaca Sangat Panas, Apa Kata Pujangga Ronggowarsito tentang Embun Beku?

Frost yang juga disebut embun beku, bun upas, ibun, menyelimuti tanaman sayur di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, pada Agustus 2020. Pujangga Surakarta Ronggowarsito pernah membahas bun upas di karyanya, Pustaka Raja (foto: idhad zakaria/antara/republika).
Frost yang juga disebut embun beku, bun upas, ibun, menyelimuti tanaman sayur di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, pada Agustus 2020. Pujangga Surakarta Ronggowarsito pernah membahas bun upas di karyanya, Pustaka Raja (foto: idhad zakaria/antara/republika).

Bahasa Inggrisnya: frost. Di Indonesia dikenal sebagai embun beku, ibun, bun upas. Upas di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah racun dari pohon upas. upas memiliki pengembangan makna. Tidak hanya sebagai racun dari pohon upas, melainkan racun dalam pengertian untuk semua racun. Bisa ular pun disebut upas.

Oohya! Baca juga ya:

Cuaca Sangat Panas, Mungkinkah pada Kemarau Nanti Muncul Lagi Fenomena Embun Beku?

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ciri-ciri Presiden Indonesia Menurut Jayabaya, Ronggowarsito, dan Jokowi

Embun beku muncul di musim kemarau, pada saat siang hari cuaca sangat panas dan pada dini hari bediding atau jalad. Bediding hanya berhawa sangat dingin, sedangkan jalad berhawa sangat dingin dan bisa membekukan air. Maka, ketika dini hari jalad, embun yang menempel berbagai benda, termasuk di tanaman bisa membeku. Orang Jawa menyebutnya bun upas.

Disebut bun upas karena tanaman yang terkena bun upas akan layu atau mati. Sayuran yang terkena bun upas lantas mati. Tanaman teh yang terkena bun upas, pucuk-pucuk daunnya akan mati.

Pujangga Surakarta pernah menyinggung soal bun upas. Dalam karyanya, Pustaka Raja, Ronggowarsito menulis: kembar mekar iku sayekti isi madu; yen wus kaisen bun upas, madune yekti musna, iku tandane kembang bakal rusak. Artinya: kuntum mekar itu penuh dengan madu; jika terisi bun upas, madunya jelas hilang, itu menandakan bunga akan mati.

Priyantono Oemar