Egek

Ada Lomba Lempar Undi di Festival Egek di Malaumkarta, Sorong, Apa Itu?

Perempuan adat Moi sedang menyiapkan kulit kayu untuk pembuatan kerajinan. Produk-produk kerajinan Moi akan dipamerkan dan dilombakan di Festival Egek, bersama jenis lomba lainnya, seperti lomba lempar undi (foto: panitia festival egek)
Perempuan adat Moi sedang menyiapkan kulit kayu untuk pembuatan kerajinan. Produk-produk kerajinan Moi akan dipamerkan dan dilombakan di Festival Egek, bersama jenis lomba lainnya, seperti lomba lempar undi (foto: panitia festival egek)

Salah satu lomba yang akan dikuti masyarakat adat Moi di Festival Egek I adalah lomba lempar undi. Undi adalah lembing. "Lempar undi itu permainan suku Moi yang dilakukan saat terjadi penawaran atas musim, misalnya musim ikan," jelas Ketua Panitia Festival Egek I Tory Kalami, Senin (8/5/2023).

Saat musim ikan itu, penawaran pun dilakukan. Satu kelompok menyatakan banyak ikan dan satu kelompok lagi menyatakan ikan di laut akan habis. Dari penawaran ini mereka membuat undi. Alatnya dari kayu yang dibuat alat penikam.

"Dalam jarak 30 meter mereka harus menombak mengenai sasaran yang dituju," ujar Tory. Satu kelompok bisa terdiri 10 orang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Jika undi tidak mengenai sasaran, kelompoknya dinyatakan kalah, jika mengena sasaran maka kelompoknya menang. Jika yang menang adalah kelompok yang menyatakan ada banyak ikan maka mereka akan pergi mengambil ikan. Jika yang menang kelompok yang menyatakan ikan di laut akan habis, maka tak ada kegiatan mencari ikan.

Tory mengakui, ini juga bentuk kearifan lokal dalam melestarikan lingkungan di masyarakat adat Moi di luar kawasan soo, kofok, dan egek. "Lempar undi itu dilakukan atas dasar analisis masyarakat adat terhadap ketersediaan ikan, buruan di hutan, dusun sagu, termasuk musim," kata Tory.

Festival Egek akan diadakan di Kampung Malaumkarta, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Egek adalah sistem hukum adat suku Moi dalam pemanfaatan sumber daya alam secara terbatas. Maka kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan pemanfaatan terbatas disebut kawasan egek. Dua lagi kawasan pemanfaatan ruang Moi adalah soo dan kofok, merupakan kawasan lindung.

Festival Egek akan berlzngsung 4-8 Juni 2023 yang akan dilanjutksn dengan upacara buka egek. Yaitu dimulainya masa panen di kawasan egek. Lomba lempar undi adalah salah satu dari lomba yang diadakan di festival ini. Ada lkmba kelompok, ada lomba individu untuk warga Moi yang masih duduk di bangku SMP/SMA.

Untuk melestarikan bahasa Moi yang sudah diprakarsai oleh Pemkab Sorong dengan penetapan hari berbahasa Moi, Festival Egek juga mengadaksn lomba identifikasi nama-nama dalam bahasa Moi. Ada lomba identisifikasi nama pohon, ikan, burung, siput dalam bahasa Moi.

Ada pula lomba mendongeng legenda Moi, lomba renang, lomba karya kerajinan, lomba kuliner Moi, lomba film dokumenter, dan sebagainya. Festival juga menghadirkan pameran produk kerajinan khas masyakarat adat Moi.

Priyantono Oemar