Lucunya Bahasa Indonesia, Punya Kata yang Jika Dibaca Sesuai Ejaannya Malah Ditertawakan Orang

Seorang kolega mengaku mendapat protes ketika dalam diskusi film, ia membaca “genre” sebagai “genre”. Ia lalu dikoreksi koleganya, insan film. “Zangre,” kata koleganya menyebut cara membaca “genre”, sesuai cara baca aslinya dalam bahasa Prancis. Tapi ia bertahan, tetap membaca “genre”, karena kata Prancis itu sudah diserap dalam bahasa Indonesia.
Dalam kasus seperti ini, bukan “genre” saja yang memiliki nasib sama. Orang-orang akan tertawa jika ada yang mengucapkan bus, kluster, bujet, dan sebagainya. Maka, bus dibaca bis. Kluster dibaca klaster. Bujet dibaca bajet. Drumer dibaca dramer. Kansel dibaca kensel. Autodidak dibaca otodidak. Automotif dibaca otomotif. Produk dibaca prodak (Tetapi pembacanya tidak pernah membaca produksi menjadi prodaksi).
Lalu, Allah dibaca Alloh. Salat dibaca solat (Kata ini ada yang menulisnya “shalat”, “sholat”). Musala dibaca musola (Kata ini ada yang menulisnya “mushala”, “mushola”). Ustaz dibaca ustad.
Priyantono Oemar
