Sekapur Sirih

Trotoar Kata Belanda. Pjs Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Menyingkirkan Trotoar di Pasar Santa

Trotoar dekat Pasar Santa, Jakarta Selatan, yang dibongkar Pjs Gibernur DKI Jakarta Heru Budi, lalu dijadikan jalan untuk memfasilitasi kendaraan bermotor (foto:istimewa/republika).
Trotoar dekat Pasar Santa, Jakarta Selatan, yang dibongkar Pjs Gibernur DKI Jakarta Heru Budi, lalu dijadikan jalan untuk memfasilitasi kendaraan bermotor (foto:istimewa/republika).

L Santa Maria, JW de Vries, dan CD Grijnsen menjadi editor buku European Loanwords in Indonesian. Akhiran “isasi” dalam bahasa Indonesia diadopsi dari bahasa Belanda “isatie”. Tapi, di Indonesia, akhiran itu memiliki jalan hidup sendiri. Maka, muncullah kata “betonisasi “yang artinya menutup dengan beton. Kata ini biasanya dipakai untuk proyek jalan beton.

Untungnya, jalan di dekat Pasar Santa, Jakarta Selatan, yang dibangun Pjs Gubernur DKI Jakarta Heru Budi, belum jalan beton. Masih jalan aspal. Dibangun dengan cara membongkar trotoar yang sudah ada di situ lebih dulu. Nanti suatu saat, jika muncul gubernur yang peduli pejalan kaki, maka jalan aspal itu bisa dibongkar lagi untuk dijadikan trotoar kembali.

Tapi, trotoar juga kata pinjaman dari bahasa Belanda, bekas penjajah Indonesia. Mungkin Pjs Gubernur Heru Budi memang perlu menyingkirkan hal-hal yang berbau asing. Apalagi sisa-sisa penjajahan. Maka, trotoar yang berbau Belanda itu harus disingkirkan diganti dengan jalan raya yang berbau Indonesia, tapi untuk dilalui mobil-mobil merek dari Cina dan Jepang. Wallahu’alam bishawab.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Priyantono Oemar