Pitan

Cerita RA Lasminingrat dan Bupati Garut RA Wiratanudatar Mengunjungi Batavia

Google Doodle tanggal 29 Maret 2023 menampilkan Lasminingrat, pendiri sekolah Kautaman Istri. Ia menulis buku Tjarita Erman dan Warnasari. Pada 1888 sempat mengunjungi Batavia.
Google Doodle tanggal 29 Maret 2023 menampilkan Lasminingrat, pendiri sekolah Kautaman Istri. Ia menulis buku Tjarita Erman dan Warnasari. Pada 1888 sempat mengunjungi Batavia.

RA Lasminingrat berada di Batavia untuk mendampingi suaminya, Bupati Garut RA Wiratanudatar, pada Juli 1888. Mereka mampir Batavia setelah mengunjungi Lebak. Bupati Lebak merupakan kakak Lasminingrat, anak pertama R Hadji Moehamad Moesa. Bersama mereka, ada seorang Belanda yang bertugas menjadi penerjemah ke dalam bahasa Sunda. De Locomotief hanya menyebutnya sebagai Mr L. Diakah Levyshon Norman?

Levyshon Norman dikenal sebagai tokoh pendidikan yang menjadi sahabat dekat R Hadji Moehamad Moesa, kepala penghulu di Garut, yang juga ayah Lasminingrat. Saat bersekolah di Sumedang, Lasminingrat dititipkan kepada Levyshon Norman. Saat itu, Lasminingrat masih bernama Sarah. Ia menggunakan nama RA Lasminingrat setelah menikah dengan Wiratanudatar.

Oohya! Baca juga: Maneh, Semangat Keberanian, dan Kautaman Istri Lasminingrat, Google Doodle Hari Ini.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Saat menemui penduduk pribumi –ada orang Banten, Sunda, dan Betawi— yang menjadi kuli di Tanjung Priok, Mr L memberi isyarat kepada mereka, dan serta merta mereka segera bersimpuh di hadapan Bupati Garut itu. Mr L juga memperkenalkan Bupati beserta istrinya kepada para awak kapal yang bersandar di Priok. Ketika kapten kapal hendak menanam pohon belanda (pohon pinus). Mr L meminta Lasminingrat ikut menanam bersama kapten kapal. Tapi, Lasminingrat menolak, sehingga Mr L perlu membujuknya hingga akhirnya Lasminingrat bersedia.

Setelah itu, Wiratanudatar dan Lasminingrat membagikan uang kepada kuli-kuli Sunda agar bisa membuka usaha. Kedermawanan mereka sudah masyhur di Tanah Sunda. Lasminingrat merupakan pendiri sekolah Kautaman Istri di Garut, yang menggunakan gudang berdinding bambu sebagai tempat belajar. Sebelum mendirikan sekolah, ia juga dikenal sebagai penulis buku Tjarita Erman dan Warnasari, yang menjadi bahan bacaan di sekolah-sekolah pribumi.

Priyantono Oemar

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image