Lincak

Maneh, Kamu, Orang Madura Juga Pernah Mengkamu-kamukan Orang Belanda

Pulau Madura terhubungkan oleh jembatan Suramadu dengan Pulau Jawa. Pada tahun 1938, ada orang Madura yang berani mengkamu-kamukan orang Belanda (foto: antara/republika).
Pulau Madura terhubungkan oleh jembatan Suramadu dengan Pulau Jawa. Pada tahun 1938, ada orang Madura yang berani mengkamu-kamukan orang Belanda (foto: antara/republika).

Kata maneh yang dipakai oleh seorang guru untuk menyapa Gubernur Jabar Ridwan Kamil masih menjadi pembicaraan hangat. Di abad ke-19, lagu ayang-ayang gung yang liriknya ada kalimat naha maneh kitu (mengapa kamu begitu) juga populer sebagai lagu permainan anak-anak. Kalimat naha maneh kitu di lagu itu ditujukan kepada Wedana Ki Mas Tanu yang menjadi penjilat Belanda.

Pada tahun 1930-an, ada juga kasus pribumi mengkamu-kamukan pejabat Belanda. Administraur bank kredit rakyat di Situbondo, JH Brantz, biasa menggunakan kata kamu dalam surat-surat yang ia buat untuk pribumi.

Kasus yang dimuat Tjata Timoer pada 1938 ini memuat surat Brantz yang ditujukan kepada Masutra, yang menanyakan ada tidaknya sawah sitaan yang akan dilelang. Karena dikamu-kamukan oleh Belanda, maka Masutra juga balik mengkamu-kamukan Belanda itu. “Yang kamu tawarkan tanah dari lain onderdistrict belum saya sukai. Harap kamu tahu,” tulis Masutra.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ma Roejan