Kata Maneh untuk Ridwan Kamil Membuat Pimpinan Sekolah Pecat Guru.Naha Maneh Kitu?

Seorang guru SMK di Cirebon dipecat gara-gara menyapa Ridwan Kamil dengan sapaan maneh. Maneh adalah kamu dalam bahasa Sunda kasar yang dianggap tidak cocok diucapkan untuk orang yang lebih tua atau pejabat.
Guru itu menyebut maneh dalam kolom komentar media sosial yang menayangkan pertemuan lewat zoom Ridwan Kamil dengan para murid yang telah melakukan penggalangan dana untuk pembelian sepatu siswa lain. Pada saat itu, Ridwan Kamil mengenakan jas kuning.
Guru itu pun menulis komentar: “Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur Jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???” Artinya: “Dalam zoom ini, kamu tu sebagai gubernur Jabar atau kader partai atau pribadi @ridwankamil???”
Di abad ke-19 sastrawan Sunda Raden Haji Moehamad Moesa menuliskan lagu itu. S Coolsma mencatatnya dalam buku Twaalf Voorzelingen over West Java yang terbit tahun 1879. Tapi ia mencatatnya naha mana kitu, bukan naha maneh kitu (kenapa kamu begitu). Maneh di nyanyian ini ditujukan kepada Wedana Ki Mas Tanu yang suka menjilat Belanda untuk jabatannya daripada berpihak kepada rakyatnya sendiri.
“Gadis-gadis di Sumedang, dan tentu saja di tempat lain juga, suka berjalan di sepanjang jalan dengan tangan melingkari leher satu sama lain (ayang-ayang gung), menyanyikan lirik berikut,” kata Coolsma. Begini liriknya:
Ajang ajang goeng, goeng
goeng goongna rame, me
menak ki mas tanoe, noe
noe djadi wadana, na
naha mana kitoe, toe
toekang olo-olo, lo
loba anoe giroek, roek
roeket samkoempeni, ni
nijat djadi pangkat, kat
katon kagorengan, ngan
ngantos toewan besar, sar
sareung eudjeung dalem, lem
lempah lempih lepong
imah kosong ngadjolopong sisi balong
Ma Roejan
