Pitan

Peluncuran Autobiografi Harmoko, Hari-hari Omong Kosong

Harmoko, dulu dikenal dengan nama pelesetan Hari-hari Omong Kosong.
Harmoko, dulu dikenal dengan nama pelesetan Hari-hari Omong Kosong.

Sabtu (25/2/2023), keluarga Harmoko meluncurkan buku autobografi setebal 640 halaman di Jakarta Theatre, Jakarta Pusat. Berjudul Bersama Rakyat ke Gerbang Reformasi, selain bicara masa kecil Harmoko, buku ini juga bercerita tentang plesetan Harmoko menjadi Hari-hari Omong Kosong, tentang tentara yang menjadi pemimpin redaksi, soal sikap Harmoko mengenai pembatalan SIUPP, soal kalimat menurut petunjuk bapak presiden, soal laporan asal bapak senang (ABS), dan sebagainya, hingga cerita-cerita masa reformasi 1998.

Mantan Menteri Penerangan yang terkenal dengan kalimat “menurut petunjuk bapak presiden” itu meninggal pada 4 Juli 2021. Buku autobiografi Harmoko ini hanya dicetak terbatas, tidak diperjualbelikan. Anak Harmoko, Dimas Azisoko, bertindak sebagai koordinator penerbitannya. Istri Harmoko, Sri Romadhiyati Harmoko, memberikan kata pengantar.

Bertugas menjadi menteri penerangan selama tiga periode, Harmoko mengaku selalu membuat catatan sidang kabinet. Dialah yang bertugas mengumumkan hasil sidang kabinet kepada masyarakat. Setelah memberikan pengumuman, Harmoko akan melakukan cek ulang kepada para menteri.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Saking seringnya saya memberikan penjelasan mengenai hasil sidang kabinet, tentu ada yang senang dan tidak senang. Orang yang kurang senang kepada saya, lalu memelesetkan nama Harmoko dengan kepanjangan ‘Hari-hari Omong Kosong’,” kata Harmoko di halaman 258. “Ada pula yang senang bilang, ‘Hari-hari Omong Komunikasi’ atau ‘Hari-hari Omong Koperasi’. Sikap saya? Biasa saja. Saya merasa tidak perlu marah mendengar pelesetan secama itu,” kata Harmoko di halaman 259.

Yang jelas, Harmoko memiliki anekdot sendiri mengenai namanya. Saat masih menjadi ketua PWI pada 1980-an, sewaktu Rabithah Alam Al Islamiakan mengadakan muktamar media Islam, Indonesia menjadi tuan rumah. Oleh Menteri Agama, Harmoko diminta terlibat menyiapkan panitia pelaksana. Dalam syukuran setelah penutupan muktamar, Sekjen Rabithah Alam Al Islami mengumumkan penambahan nama Ahmad sebagai nama depan Harmoko. “Ini saya tambahkan nama Islam buat Saudara, untuk mendapatkan barokah,” ujar Sekjen Rabithah Alam Al Islami Syekh Ali Harakan (halaman 133).

Harmoko pun menimpali dengan nada bercanda. “Nama saya sebenarnya juga sudah Islami. Saya jelaskan, nama harmoko berasal dari istulah jawa. Kalau diarabkan menjadi Haromuka, yang artinya Tanah Sucimu,” kata Harmoko (halaman 133). Harmoko melotarkan hal itu karena ia tahu istilah haromuka sering disebut dalam doa-doa jamaah haji/umrah. “Syekh Ali Harakan tertawa mendengar guyonan saya,” kata Harmoko.

Ma Roejan

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image