Masyarakat Medan Pernah Terusik oleh Kata Kau, Kamu, Engkau yang Diucapkan Sukarno

Lincak  

Saya belum menemukan penjelasan yang menjadi penyebab Medan kurang cocok dengan kata-kata itu. Tapi, pengasuh rubrik “Dipodjok” koran Soeara Oemoem, Cloboth, pernah menunjukkan betapa bermasalahnya sapaan “kamu” dari orang Belanda kepada orang Indonesia. Kejadiannya tahun 1938. Cerita lengkapnya begini:

Tjaja Timoer memoeatkan soeatoe soerat dari seorang administrateur Volkscredietbank Sitoebondo jang roepa roepanja gemar sekali memakai perkataan “kamoe” dalam surat-menyurat.

Boenji soerat itoe begini:

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Membalas kamoe poenja soerat tt. 5 April 1938, bahwa jang kamoe mintak pada saja kalau ada tanah tanah sawah beslagan jang dekat kota kamoe soeka bel, akan tetapi sekarang masih tidak ada dan saja bilang jang ada sawah sawah di Ketoan Kedoengdowo dan Asembagoes dalam onderdistrict Soemberwaroe djikalau dilain onderdistrict apa kamoe djoega soeka kalau soeka harap kasih kabar.

 

Dari saja administrateur Volkscredietbank kantoor Sitoebondo

(w.g.) J.H. Brantz.

Demikianlah soerat jang dialamatkan kepada toean M.E. Masoetra. Auto en Prauwverbuurderij Agelzaken en Bakisar Ajamalas handel di Kertasada, Soemenoep.

Toean Masoetra soedah membalas soerat itoe, begini;

Kepada Administrateur:

Balasan soerat dari kamoe tg. 9 ini booelan no. 434/114 menjeboetkan beloem ada tanah beslagan dekat kota telah diterima mengerti.

Jang kamoe tawarkan tanah dari lain onderdistrict beloem saja soekai.

Harap kamoe tahoe.

Dari saja M.E. Masoetra.

Apakah dengan soerat djawaban itoe menir Brantz sekarang tahoe benar-benar bahwa tidak semoea orang jang berkoelit tjoklat soeka diperkamoekan seperti toekang kebonnja? (Soeara Oemoem, 3 Mei 1938).

Oohya! Baca ini juga ya: Belum Diketahui Kaum Terpelajar Indonesia, Upaya Benahi Kekacauan Bahasa Indonesia Terus Dilakukan.

Maka, pada tahun 1957 koran Pedoman yang dipimpin Rosihan Anwar mencari pengganti kata “kamu”, “engkau”. Muncullah “anda” yang diusulkan Kapten Sabirin. Namun, kata ganti ini lebih cocok digunakan di acara-acara resmi. Bahkan, ada penyair yang memilih menggunakan kata “anda” ketika menyapa orang yang membuat dia marah atau jengkel. Pamakaian sapaan “anda” memperlihatkan dia sedang marah kepada orang itu.

Priyantono Oemar

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image