Tak Ada yang Baru dari Kuota 221 Ribu Jamaah Haji Indonesia, Seharusnya Bisa Minta Kuota Lebih
Kuota haji Indonesia pada 2023 dipulihkan seperti kuota sebelum pandemi, yaitu 221 ribu jamaah.
Selama renovasi kompleks Masjidil Haram, kuota jamaah haji Indonesia dikurangi pada 2013. Yaitu dari 211 ribu jamaah menjadi 168 ribu jamaah. Pengurangannya mencapai 20 persen.
Selama pandemi Covid-19, kuota jamaah haji Indonesia menjadi nol jamaah, karena Arab Saudi tidak menerima perjalanan ibadah haji. Lalu pada 2022, Indonesia mendapat kuota 100.051 jamaah. Tambahan 10 ribu yang diberikan Arab Saudi menjelang puncak haji tidak dimanfaatkan Indonesia karena mepetnya waktu.
Sebelum ada pandemi Covid-19., kuota jamaah haji Indonesia sudah mencapai 221 ribu jamaah. Kuota ini diberikan pada 2017 (Arabnews, 25 Agustus 2017). Bertambah 10 ribu dari kuota 2012 sebanyak 211 ribu jamaah. Jika dibandingkan dengan kuota 2013 yang 168 ribu jamaah, kuota 2017 bertambah 52.200 jamaah. Lalu pada 2023, kuota Indonesia dikembalikan lagi pada kuota sebelum pandemi, yaitu 221 ribu jamaah.
Dengan semakin panjangnya antrean akibat tiadanya perjalanan haji selama dua tahun pandemi Covid-19, seharusnya pemerintah Indonesia bisa melobi kuota lebih dari 221 ribu jamaah. Apalagi usia kuota 221 ribu jamaah sudah lima tahun. Jumlah penduduk Indonesia pada 2022 sudah 275,36 juta jiwa. Sepuluh persennya, sebagai jatah kuota haji, berarti 275 ribu.
Arab sangat senang dengan jamaah haji Indonesia yang sopan, ramah, mudah diatur, dan tentu saja royal berbelanja. Ini penting, karena menambah devisa bagi Arab Saudi.
Priyantono Oemar