Egek

Beda Musim Tanam Padi Masyarakat Dayak dan Jawa

Perempuan Dayak memanen padi dengan ketam (foto: priyantono oemar).
Perempuan Dayak memanen padi dengan ketam (foto: priyantono oemar).

Masyarakat Dayak menanam padi di lahan kering, menanam padi pada September. Masyarakat Jawa yang menggarap sawah tadah hujan, menanam padi mulai akhir Desember.

Jika masyarakat Dayak di Kalimantan membuka lahan pada Juli-Agustus, lalu September mulai tanam padi, masyarakat Jawa Juni-Juli membakar sisa-sisa batang padi sehabis panen. Agustus mulai menanam palawija.

Masyarakat Jawa yang bertani dengan sawah tadah hujan, November-Desember menjadi waktu untuk mengolah sawah, karena hujan mulai turun, dilanjutkan dengan menyemai benih. Pekan terakhir Desember menjadi waktu untuk menanam padi. Akhir Maret-April musim buah padi mulai menguning. Pertengahan April hingga pertengahan Mei menjadi waktu untuk panen raya.

Narto Sabdo mengabadikan suasana panen rayu dalam nyanyian “Lesung Jumenglung”. Padi yang dipanen dikeringkan, lalu ditumbuk di lesung. Itu masa ketika belum ada mesin giling padi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Priyantono Oemar