Pitan

Masih tentang Sirop dan Sirup, Bagaimana Telefoon, Grammofoon, Kantoor, Diserap?

Bagaimana telefoon, grammofoon, kantoor, diserap ke dalam bahasa Indonesia?

Banyak kata dari bahasa Belanda yang diserap ke dalam bahasa Indonesia berdasarkan bunyi dari bahasa lisan. Bukan diserap dari bahasa tulisnya. Chauffeur yang diserap belanda dari bahasa Prancis masuk ke dalam bahasa Indonesia menjadi sopir, karena orang-orang jawa dulu mendengar chauffeur diucapkan sebagai sopir. Betapa susahnya menyerap berdasarkan tulisannya, karena ch tidak akan menjadi s dalam bahasa Indonesia.

Lalu ada telefoon yang diserap menjadi telepon, karena dulu orang-orang Jawa mendengar telefoon dicapkan sebagai telepon. Telefoon memiliki huruf o dobel, seperti halnya grammofoon dan kantoor. Kantoor diserap menjadi kantor dengan bunyi huruf o seperti bunyi di dalam kolong. Sementara grammofoon menjadi gramofon, tidak gramopon, dengan bunyi o seperti bunyi di dalam toko.

Rupanya, siroop menjadi sirop juga mengikuti aturan ini. Telefoon menjadi telepon, kantoor menjadi kantor, grammofoon menjadi gramofon, mengapa siroop harus menjadi sirup?

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ma Roejan

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

oohya.republika@gmail.com