Pitan

Sirop atau Sirup? Bahkan, Yono Menulis Namanya Menjadi Yunu

Yang baku sirup atau sirop? 

Saat kasus anak meninggal karena ginjal rusak mencuat, obat sirup ikut terbawa, karena obat sirup itulah yang menjadi penyebab rusaknya ginjal anak-anak. Lalu ada media yang menulis sirup, ada pula yang menulis sirop.

Mana yang baku?

Ketika kita mengucapkan nyiur, bunyi u-nya tidak seperti ketika kita mengucap buku. Yang terdengar adalah nyior, suara o seperti dalam toko. Ketika kita mengucapkan hambur, yang terdengar juga hambor dengan suara o dalam toko. Ada banyak kata dengan huruf u, tetapi u-nya dibaca menyerupai o. Demikian halnya kasus kata siroop dari bahasa Belanda. terdengar sirop dengan bunyi o dalam toko.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tetapi, kita tidak menulis hambur dengan hambor, tidak menulis nyiur dengan nyior, dan sebagainya. Tapi ada kasus di Kalimantan. Ada anak yang namanya Yono. Ketika ia diminta menuliskan namanya, ia menulis: Yunu.

Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) WJS Poerwadarminta memasukkan lema: sirup, sirop. Tidak ditempatkan secara terpisah. Lalu diberi pengertian: air gua; setrup. Dalam lema setrup diberi arti air gula; sirup.

Sundanese English Dictionary RR Hardjadibrata memasukkan lema sirop yang diberi keterangan berasal dari bahasa Belanda, lalu diberi arti sebagai: (lemonade) syrup. Ada sublema nyirop: drink cordial.

Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) Badudu-Zein memasukkan lema setrup, sirop: air gula yang diberi warna (merah, kuning, dsb). Lalu lema sirop diberi keterangan: (Bld, setroop) setrup.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) I 1988 mencantumkan lema sirop, sirup: 1 air gula agak kental, terkadang diberi esens dan diwarnai; setrup; 2 obat berbentuk cairan berasa manis. Sedangkan lema setrup diberi arti air gula, sirup. Tapi pada KBBI III 1990, lema sirup, sirop sudah hilang, tinggal lema sirop, dengan pengertian seperti pengertian pada lema sirop, sirup di KBBI I.Di tempat lain ada lema sirup, tepi dirujuk ke sirop, Di KBBI V Daring, lema sirup juga dirujuk ke sirop.

Oohya! Jika bahasa Belanda-nya adalah siroop (jamak: siropen), seharusnya diserap menjadi sirup. Betapapun penyerapannya pada mulanya diambil dari bahasa lisan, dengan bunyi u-nya terdengar seperti huruf o dalam toko, bukan lantas ditulis sirop to? Karena nyiur yang terdengar nyior tidak ditulis nyior. Hambur yang terdengar hambor tidak ditulis hambor. Kabur yang terdengar kabor tidak ditulis kabor. Mundur yang terdengar mundor, tetap ditulis mundur. Telur yang terdengar telor, tetap ditulis telur. Kak huis (rumah kotoran) yang oleh kuping Jawa terdengar kakos, tetap ditulis kakus.

Bahkan, Yono yang ada di pedalaman Kalimantan, malah menulis namanya: Yunu. Oohya?

Ma Roejan

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

oohya.republika@gmail.com