Egek

Masyarakat Dayak Meratus Punya 26 Jenis Padi dan tidak Bergantung pada Pupuk Subsidi

Panen padi dengan ketam di lahan kering Dayak Meratus.
Panen padi dengan ketam di lahan kering Dayak Meratus.

Memiliki 26 jenis padi, masyarakat Dayak Meratus tidak bergantung pada pupuk subsidi dari pemerintah.

Masyarakat Dayak Meratus, Kalimantan, menanam padi di tanah kering. Padi di Dayak Meratus disebut banih. Memerlukan enam bulan untuk bisa dipanen. Mereka memiliki 26 jenis banih. Yaitu:

banih ambulung,

banih arai,

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

banih banar,

banih banyumas,

banih banyumbang,

banih briwit,

banih buyung.

banih harang,

banih kalapa,

banih kanjangah,

banih kihung,

banih kunyit,

banih patiti,

banih putih,

banih sabai,

banih sabuk,

banih salak,

banih saluang,

banih santan lilin,

banih siam unus,

banih tampiko,

banih uluran,

banih wayan.

banih kariwaya,

banih lakatan, dan

banih samad.

Banih arai dan banih buyung dianggap yang paling bagus berasnya. Banih yang akan dijadikan sebagai benih untuk musim tanam berikutnya, akan disimpan di tempat khusus di lumbung.

Bulan Juni-Agustus merupakan bulan menyiapkan lahan. September mulai tanam. Satu lubang diisi tiga-lima butir gabah benih. Kalau diisi lebih dari lima butir, pertumbuhan tidak baik. Mereka bisa memanennya pada Maret/April. Menggunakan ketam, mereka memerlukan waktu dua bulan untuk mamanen, melibatkan keluarga inti.

Untuk memelihara tanaman padi mereka tak memerlukan pestisida dan pupuk subsidi. Mereka menggunakan pupuk alam, sehingga tidka bergantung pada pemerintah.