Pitan

Inilah Perbedaan Kelautan, Maritim, dan Bahari

Kelautan, maritim, bahari, ternyata memiliki makna yang berbeda. Kelautan berkaitan dengan budi daya, maritim berkaitan dengan perdagangan, dan bahari berkaitan dengan budaya. Maka 'sea tourism' dipadankan dengan 'wisata bahari', bukan 'wisata laut'.
Kelautan, maritim, bahari, ternyata memiliki makna yang berbeda. Kelautan berkaitan dengan budi daya, maritim berkaitan dengan perdagangan, dan bahari berkaitan dengan budaya. Maka 'sea tourism' dipadankan dengan 'wisata bahari', bukan 'wisata laut'.

Kita biasa menyamakan tiga istilah ini, yaitu kelautan, maritim, dan bahari. Menurut Dr Rasman Manafi, ketiganya memiliki pengertian yang berbeda.

Oohya! Baca juga ya:

Laut Indonesia Banyak Ikan, Mengapa Penduduk Pesisir Relatif Lebih Miskin?

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Bappenas Sebut Indonesia Jadi Negara Nusantara pada 2045, Apa Maksudnya?

"Kelautan berkaitan dengan budi daya, martim berkaitan dengan pelayaran dan perdagangan, dan bahari berkaitan dengan budaya," ujar Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir Kemenko Marinves itu dalam Seminar Nasional "Memperkokoh Visi Maritim Indonesia untuk Penyelamatan Wilayah Pesisir, Laut, dan Pulau Kecil" yang diadakan oleh Jaring Nusa, di Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Dalam UU Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan, memberikan definisi sebagai berikut:

Kelautan adalah hal yang berhubungan dengan laut dan/atau kegiatan di wilayah laut yang melipirti dasar Laut dan tanah di bawahnya, kolom air-dan permukaan laut, termasuk wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Kegiatan di wilayah laut bisa berupa budi daya, penangkapan ikan berkelanjutan. Maka, Badan Bahasa menetapkan padanan istilah mariculture, misalnya, dengan budi daya laut. Namun, ketika kegiatan itu terkait dengan industri, perdagangan, kegiatan itu masuk ke pengertian maritim.

Jika kegitannya terkait dengan budaya, tradisi maka masuk k epengertian bahari. Badan bahasa menetapkan padanan istlah sea tourism dan marine tourism menjadi wisata bahari. marine ecotourism dipadankan dengan ekowisata bahari. Lalu, maritime culture dipadankan dengan kebudayaan bahari, dan memadankan maritime state dengan negara maritim/bahari.

Namun, Badan Bahasa menempatkan marine industries di ranah antropologi dengan padanan industri bahari, bukan menempatkannya di ranah perikanan denan padanan industri maritim.

Priyantono Oemar

Sumber rujukan:

pasti.kemdikbud.go.id